Selasa 19 Jan 2021 11:14 WIB

Pulihkan Ekonomi, Malaysia Siapkan Stimulus Rp 51,94 Triliun

Mobilitas publik dan bisnis di Malaysia hampir terhenti selama enam minggu.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Sebuah keluarga yang memakai masker wajah berjalan di depan Menara Kembar di pusat kota Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, 11 Januari 2021. Pemerintah Malaysia menyiapkan dana stimulus sebesar 15 miliar ringgit untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Foto: AP/Vincent Thian
Sebuah keluarga yang memakai masker wajah berjalan di depan Menara Kembar di pusat kota Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, 11 Januari 2021. Pemerintah Malaysia menyiapkan dana stimulus sebesar 15 miliar ringgit untuk mendorong pemulihan ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR-- Malaysia akan mengeluarkan langkah-langkah stimulus tambahan senilai 15 miliar ringgit atau senilai 3,71 miliar dolar AS atau sekitar Rp 51,94 triliun (kurs Rp 14.000 per dolar AS). Adapun langkah ini untuk mendorong pemulihan ekonomi selama masa pandemi. 

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan pekan lalu pihaknya mengumumkan keadaan darurat dan memberlakukan penguncian di ibu kota dan lima negara bagian. Hal ini untuk membantu mengekang penyebaran wabah, yang telah memburuk dalam beberapa hari terakhir ini.

Baca Juga

Menurutnya pembatasan ketat di bawah perintah kontrol pergerakan (MCO) mulai berlaku dan diharapkan tidak berdampak terhadap ekonomi dibandingkan dengan penguncian terakhir pada Maret. Hal ini mengingat lebih banyak kegiatan ekonomi yang diizinkan untuk dilanjutkan.

"Dengan demikian, dampak MCO saat ini terhadap perekonomian diharapkan dapat dikelola," kata Muhyiddin seperti dilansir dari laman Reuters, Selasa (19/1).

Muhyiddin menyebut mobilitas publik dan bisnis hampir terhenti selama enam minggu antara Maret dan April setelah pemerintah memberlakukan pembatasan virus korona yang ketat. Hal ini menyebabkan ekonomi Malaysia berkontraksi pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade pada kuartal kedua.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement