Selasa 19 Jan 2021 10:57 WIB

Musibah Beruntun, MUI Serukan Muhasabah Nasional

Seruan muhasabah tidak hanya berlaku untuk umat Islam, tetapi juga umat beragama lain

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Sekretaris Jenderal Amirsyah MUI Tambunan menyatakan gembira karena Pilkada serentak yang dilaksanakan 9 Desember lalu dalam situasi Pandemi Covid-19 itu, ternyata menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang begitu ketat.
Foto: MUI
Sekretaris Jenderal Amirsyah MUI Tambunan menyatakan gembira karena Pilkada serentak yang dilaksanakan 9 Desember lalu dalam situasi Pandemi Covid-19 itu, ternyata menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang begitu ketat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amirsyah Tambunan menyerukan segenap anak bangsa melakukan muhasabah nasional. Mengingat, beruntunnya musibah bencana alam yang menimpa mulai dari Sumedang Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat hingga Gunung Merapi di Jawa Timur.

"Ini momentum bagi kita semua untuk muhasabah sekaligus juga saling bahu membahu dalam doa maupun donasi," ujar Amirsyah dalam siaran pers yang diterima, Selasa (19/1).

Seruan Sekjen MUI ini disampaikan sebagai respons atas musibah berupa bencana alam bertubi-tubi yang melanda Indonesia pada awal 2021. Tak hanya bencana alam, musibah kecelakaan pesawat Sriwajaya Air SJ182 juga mengawali kisah tragis pembuka tahun.

Amirsyah mengatakan, seruan muhasabah ini tidak hanya berlaku untuk umat Islam, tetapi juga umat beragama lainnya. Hal ini penting sebagai ikhtiar, doa dan tawakal agar bangsa Indonesia dijauhkan dari mara bahaya. "Muhasabah harus dilakukan secara jernih diiringi dengan permintaan ampunan kepada Allah SWT," kata dia.

 

Dia menambahkan, Indonesia sebagai negara beragama sudah sepatutnya selalu mengembalikan berbagai cobaan dan musibah kepada Tuhan yang Maha Esa. Tentu ini mesti diiringi dengan perilaku umat manusia yang tidak merugikan diri sendiri, orang lain, dan alam sekitar.

"Kita harus jujur mengakui bahwa kerusakan di muka bumi ini juga akibat ulah manusia yang merusak keseimbangan alam. Oleh karena perilaku tidak terpuji itu sudah semestinya segera diakhir agar bisa membawa berkah bagi semuanya," ucap dia.

Amirsyah mengajak segenap umat Islam melakukan doa lokasi masing-masing mendoakan para korban bencana. Salah satunya dengan melakukan sholat ghaib bagi korban yang meninggal dunia. Kedua, memohon keselamatan untuk bangsa dan negara.

Untuk meringankan beban korban terdampak bencana, Amirsyah menyerukan umat Islam dan seluruh elemen bangsa untuk saling bahu-membahu memberikan bantuan dalam bentuk apapun. Dia pun mengapresiasi gerak cepat semua pihak membantu saudara sebangsa dan se-Tanah Air, yang tertimpa musibah. "Semoga Allah SWT, Tuhan yang Maha-Esa, membalas kebaikan semua pihak atas amal salehnya," ujar dia.

Bencana alam menimpa sejumlah wilayah Indonesia pada awal 2021. Longsor di Sumedang, hingga Senin (18/1), total korban meninggal dunia akibat longsor berjumlah 38 orang. Sementara ada dua orang lainnya yang masih dalam pencarian. Bencana itu juga mengakibatkan 29 rumah rusak, 26 di antaranya rusak berat dan ribuan orang mengungsi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement