Sabtu 16 Jan 2021 02:10 WIB

PPI Lepas Harga Beras Khusus Sesuai Harga Wajar

Beras khusus memiliki kemasan berbeda dengan beras medium.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Satria K Yudha
Sejumlah pekerja memasukkan beras ke dalam karung di Pasar Induk Cipinang , Jakarta, Selasa (27/10). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa stok beras pada akhir tahun secara akumulatif bakal mencapai 7,45 juta ton. Volume ini akan menjadi stok awal pada 2021.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika
Sejumlah pekerja memasukkan beras ke dalam karung di Pasar Induk Cipinang , Jakarta, Selasa (27/10). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa stok beras pada akhir tahun secara akumulatif bakal mencapai 7,45 juta ton. Volume ini akan menjadi stok awal pada 2021.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI menyampaikan klarifikasi atas beredarnya beras regular berkantong beras khusus, Jasmine, di pasar Cipinang, Jakarta. Vice President Corporate Secretary PPI Syailendra mengatakan, PPI sebagai BUMN yang memperoleh kuota importasi beras jenis khusus ini melakukan pendistribusian kepada para distributor PPI untuk target pasar hotel, restoran, kafe (Horeka). 

Kata Syailendra, PPI mendistribusikan beras khusus dengan penampakan yang berbeda dengan beras medium yang beredar di pasaran.  "Beras jenis ini memiliki bentuk yang khas, tentu saja  begitu pun dengan harga yang kami lepas ke pihak distributor dengan harga pasaran beras khusus yang wajar," ujar Syailendra dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (15/1).

Syailendra mengatakan, perseroan telah mengikuti prosedur yang berlaku, dimulai dengan proses importasi sesuai dengan izin yang dikeluarkan kepada PPI dan mendistribusikannya dengan praktik berbisnis yang baik. Manajemen PPI, lanjut Syailendra, berkomitmen  menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik.

"GCG ini sangat penting untuk dijalankan dalam proses bisnis guna mendorong perusahaan memiliki daya saing yang kuat, profesional, transparan dan efisien," kata Syailendra.

Melalui implementasi prinrip tersebut, ucap Syailendra, PPI menjalankan aktivitas usahanya dan menjadikannya sebagai acuan bagi segenap insan perusahaan dalam setiap aktivitas unit dan lini bisnis. Tujuannya agar perusahaan selalu tumbuh berkembang dan memiliki pola berkelanjutan berjangka panjang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement