Sabtu 16 Jan 2021 03:15 WIB

Jalur Ekonomi Lintas Provinsi di Kalsel Lumpuh Akibat Banjir

Ketika hujan deras terus mengguyur jalan rusak itu menjadi kubangan sangat berbahaya.

Warga menggendong anaknya melintasi banjir di Desa Kampung Melayu, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (15/1/2021). Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor menyatakan peningkatan status siaga darurat menjadi tanggap darurat, keputusan itu diambil mengingat musibah banjir yang terjadi semakin meluas di beberapa daerah di Provinsi Kalimantan Selatan.
Foto: Antara/Bayu Pratama S
Warga menggendong anaknya melintasi banjir di Desa Kampung Melayu, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (15/1/2021). Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor menyatakan peningkatan status siaga darurat menjadi tanggap darurat, keputusan itu diambil mengingat musibah banjir yang terjadi semakin meluas di beberapa daerah di Provinsi Kalimantan Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Jalur ekonomi lintas provinsi di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang menjadi jalur angkutan truk pembawa bahan pokok, bahan bakar minyak (BBM) dan barang penting lainnya, lumpuh akibat banjir. "Dengan kondisi banyak jalan yang tergenang di Jalan Gubernur Syarkawi yang merupakan perlintasan truk dari Kalsel ke Kalimantan Tengah dan sebaliknya, maka otomatis aktivitas ekonomi terganggu," terang Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Maesa Soegriwo di Banjarmasin, Jumat (15/1).

Jalan Gubernur Syarkawi yang membentang dari Kecamatan Gambut hingga ke Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar . Juga tembus ke Desa Trantang, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala diketahui kondisinya ada yang rusak dan berlubang.

Baca Juga

Maesa menjelaskan, ketika hujan deras terus mengguyur jalan rusak itu menjadi kubangan yang sangat berbahaya jika kendaraan melintas seperti truk-truk besar. "Makanya kami minta berhenti dulu truk-truk ketika jalan tergenang seperti saat ini untuk mencegah terjadinya kecelakaan," jelas Maesa.

Dirlantas pun mengaku segera berkoordinasi dengan stakeholder terkait seperti Dinas Perhubungan dan Balai Transportasi untuk mengambil langkah-langkah perbaikan jalan. "Kalau kondisi cuaca sudah normal maka kami harapkan jalan yang terjadi kerusakan segera diperbaiki agar tidak sampai mengganggu aktivitas ekonomi karena jalur ini sangat vital," tandasnya.

Salah satu sopir truk Rahmadi mengaku sudah tiga hari tidak bisa jalan dan tidur di atas mobil lantaran kondisi banjir di Jalan Gubernur Syarkawi.

"Mudah-mudahan banjir segera surut agar kami beraktivitas normal lagi dan bisa pulang ke rumah juga tentunya," ucap pria yang membawa angkutan besi itu.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement