Rabu 13 Jan 2021 18:39 WIB

Teknologi AI, Gambar Bersejarah Saudi Dihidupkan Kembali

Gambar bersejarah Arab Saudi dihidupkan kembali.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
  Teknologi AI, Gambar Bersejarah Saudi Dihidupkan Kembali. Foto:  Kapal yang membawa jamaah haji berangkat ke Makkah pada tempo dulu.
Foto: wikipedia
Teknologi AI, Gambar Bersejarah Saudi Dihidupkan Kembali. Foto: Kapal yang membawa jamaah haji berangkat ke Makkah pada tempo dulu.

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Kurator museum digital beralih ke kecerdasan buatan (AI) untuk membantu membawa sejarah Arab Saudi kembali ke masa depan. Pendiri Museum Digital Al-Masmak satu dekade lalu, Omar Mursyid dengan susah payah mengubah foto hitam-putih tua dan cuplikan film langka menjadi gambar berwarna.

Proyek pelestariannya ini telah membuat gambar pudar dari peristiwa bersejarah dan landmark menjadi dihidupkan kembali. Mursyid mendirikan museum digitalnya pada 2011 untuk menjadi platform budaya dan rekreasi yang mendokumentasikan acara-acara kerajaan serta acara besar di Kerajaan. Dia telah mengerjakan sejumlah inisiatif untuk menghidupkan kembali warisan Saudi dengan menggunakan teknologi terbaru.

Baca Juga

"Saya memilih jam saku yang dibuat pada tahun 1940-an, salah satu hadiah dari Raja Faisal bin Abdul Aziz Al-Saud, menteri luar negeri Saudi saat itu, dan menggunakan pemindai 3-D untuk memindainya," kata dia dilansir dari laman Arab News pada Rabu (13/1).

"Mengingat teknologi ini masih baru dan sedang dikembangkan, hasilnya tidak sempurna, dan beberapa celah muncul pada struktur jam tangan. Oleh karena itu, saya harus menyesuaikannya secara manual, yang membutuhkan banyak waktu dan tenaga," lanjut dia.

Dan inisiatif terbarunya termasuk memulihkan dan menyempurnakan gambar serta video hitam-putih. "Saya menggunakan Adobe Photoshop untuk mewarnai foto dan harus menambahkan warna dan menyesuaikan lapisan secara manual. Ini adalah proses panjang yang membutuhkan berjam-jam kerja," ucapnya.

Aplikasi khusus juga dapat secara otomatis mengidentifikasi bayangan warna yang terlihat pada foto hitam-putih atau sepia. Namun mewarnai cuplikan film lama adalah proses yang jauh lebih rumit.

"Itulah mengapa saya harus menggunakan perangkat lunak AI terbaru. Teknologi ini melakukan beberapa pengalaman sebelum menampilkan hasilnya. Perangkat lunak ini bekerja untuk mendekompresi video menjadi gambar dan bingkai dan mewarnai masing-masing secara terpisah," katanya.

Film yang menampilkan Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah selama musim haji 1954, dan kunjungan bersejarah Raja Abdul Aziz ke Mesir pada 1946 termasuk di antara gambar-gambar yang dipilih untuk pemulihan warna. Sementara itu, karya Mursyid dapat dilihat di akun Al-Masmak lewat Instagram.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement