Selasa 12 Jan 2021 09:02 WIB

Mahasiswa UMM Buat Aplikasi Pengaduan Bernama Terusan Titan

Warga Kelurahan Purwantoro, Malang tinggal buka aplikasi untuk mengadu ke RT/RW.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Erik Purnama Putra
Mahasiswa UMM, Muhammad Iqbal Ramadhan membuat aplikasi Terusan Titan.
Foto: Dok UMM
Mahasiswa UMM, Muhammad Iqbal Ramadhan membuat aplikasi Terusan Titan.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meluncurkan aplikasi dan laman pengaduan masyarakat 'Terusan Titan'. Peluncuran program pengaduan dilatarbelakangi banyaknya warga yang kesulitan mengajukan aduan ke rukun tetangga atau rukun warga (RT/RW).

Aplikasi dan laman yang diluncurkan oleh Muhammad Iqbal Ramadhan tersebut mulai digunakan oleh warga Perumahan Terusan Titan, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur sejak Jumat (1/1). Iqbal bercerita, ide pembuatan aplikasi itu bermula dari banyaknya keluhan warga di sekitar rumahnya.

Ketika ingin mengajukan aduan ke RT atau RW, warga harus langsung datang ke rumah yang bersangkutan. Tidak jarang, pihak yang bersangkutan sulit untuk ditemui. Situasi pandemi juga membuat masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah. "Hal ini semakin menyulitkan warga untuk mengajukan aduan ke RT/RW," ucapnya dalam siaran kepada Republika, Senin (11/1).

Dengan aplikasi dan laman itu, Iqbal berharap, dapat membantu meningkatkan pelayanan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi. Selain mempermudah proses aduan masyarakat, sambung dia, aplikasi dan laman ini juga akan meminimalisasi kontak antarwarga di masa pandemi.

Adapun mengenai mekanismenya, seseorang yang akan mengajukan aduan hanya perlu menulis nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), foto bukti, dan rincian aduan. Kemudian data laporan akan diterima oleh pihak RT/RW melalui aplikasi yang sama. Aduan akan diproses oleh pihak terkait lalu muncul tulisan 'Selesai' di aduan yang telah dikerjakan.

Untuk mempermudah masyarakat dalam menggunakan aplikasi ini, Iqbal telah membuat tutorial penggunaan aplikasi melalui YouTube dan buku panduan. "Lalu saya juga membagikan link-nya ke grup WhatsApp warga,” ucap mahasiswa Teknik Informatika UMM ini.

Mengenai proses pembuatan aplikasi, Iqbal mengaku menemui banyak kendala. Salah satunya terkait berbagai bug pada aplikasi yang membuat data tidak dapat tersimpan. Keterbatasan dana juga membuat Iqbal hanya bisa menggunakan hosting laman gratis sehingga penggunaan aplikasi ini hanya pada tingkat RT/RW.

Iqbal mengaku, pembuatan aplikasi dan laman ini merupakan salah satu program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang sedang dia jalani. Dia berharap masyarakat dan RT/RW dapat bekerja sama dalam meningkatkan lingkungan yang lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement