Senin 11 Jan 2021 15:17 WIB

Mendag Pastikan Sembako Saat Puasa dan Lebaran Terpenuhi

Kemendag akan menjamin arus barang dapat berjalan baik.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menggelar konferensi pers di Jakarta secara virtual, Senin (11/1). Kementerian Perdagangan memastikan kebutuhan bahan pangan pokok menjelang puasa dan Lebaran tercukupi.
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menggelar konferensi pers di Jakarta secara virtual, Senin (11/1). Kementerian Perdagangan memastikan kebutuhan bahan pangan pokok menjelang puasa dan Lebaran tercukupi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan, kebutuhan pokok dan komoditas lainnya terpenuhi jelang bulan puasa dan Idul Fitri tahun ini. Pemerintah akan menjaga stabilitas harga, tingkat inflasi, kepercayaan pasar, serta daya beli masyarakat.

"Kami memastikan, dalam waktu dekat ke depan barang pokok dan bahan penting. Terutama menghadapi puasa H-100 sekarang dan Hari Raya Idul Fitri H-130 hari kami pastikan ada," ujar Lutfi dalam Konferensi pers Trade Outlook 2021 yang digelar secara virtual, Senin (11/1).

Baca Juga

Ia pun menjamin bahan pangan seperti daging, beras, dan gula akan tersedia. Khususnya menyambut berbagai hari besar seperti puasa dan Lebaran. 

"Kami sudah mengeluarkan dan memastikan, gula akan cukup menghadapi Ramadhan. Juga cukup menghadapi Lebaran, kita akan persiapkan bahan-bahan penting lain memastikan ketersediaan barang cukup," ungkap Lutfi.

Kementerian Perdagangan (Kemendag), lanjutnya, nantinya turut membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menembus pasar ekspor. Sekaligus membuka berbagai pasar baru di luar negeri. 

Di antaranya melalui beragam kesepakatan dagang antara Indonesia dengan berbagai negara. Terutama negara-negara nontradisional. 

Lutfi menuturkan, Kemendag melihat, pertumbuhan ekonomi setidaknya memiliki dua koefisiensi. Pertama yakni konsumsi dan kedua yaitu pertumbuhan ekspor dan impor. 

Maka, Kemendag akan menjamin arus barang dapat berjalan baik. "Kami memastikan dua per tiga barang impor Indonesia bahan penolong dan bahan baku bagi perkembangan Indonesia," ujar dia. 

Menurutnya, jika arus barang berjalan baik. Maka perekonomian Indonesia pun baik, karana bahan baku dan bahan penolong tersebut biasanya digunakan memproduksi produk manufaktur untuk domestik maupun ekspor. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement