Senin 11 Jan 2021 05:12 WIB

Pengamat: Prediksi Partisipasi Pilkada Rendah tidak Terbukti

Titi menilai pemerintah habis-habisan menyosialisasikan pilkada kali ini.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini
Foto: Republika/Mimi Kartika
Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini mengatakan kekhawatiran mengenai rendahnya partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 tidak terbukti. Sebaliknya, partisipasi pemilih  Pilkada 2020 mengalami kenaikan jika dibandingkan Pilkada 2015. 

Titi juga menyatakan, partisipasi pemilih Pilkada 2020 pada kisaran 76 persen mematahkan prediksi soal merosotnya partisipasi pemilih karena pandemi Covid-19. "Justru dibandingkan Pemilu 2015 ada kenaikan sekitar 7 persen, karena ini kan adalah pengulangan dari siklus tahun 2015 meski kalau dibandingkan tahun 2018 dan 2019 angkanya bisa dikatakan menurun," kata Titi saat menanggapi rilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) tentang Pilkada dan Politik Uang di wabah Covid-19, Ahad (10/1).

Baca Juga

Titi mengatakan, partisipasi pemilih yang cukup tinggi ini menunjukan kesadaran masyarakat terhadap demokrasi atau kepemiluan makin baik. Namun, Titi tidak memungkiri jika tetap tingginya partisipasi pemilih di Pilkada 2020 ditopang banyak faktor.

Titi menyebut, pemerintah pada Pilkada 2020 aktif menyosialisasikan kepada masyarakat untuk hadir di Pilkada. Hal ini, kata Titi, belum pernah terjadi pada pilkada-pilkada sebelumnya.

"Pilkada 2020, pilkada yang memperlihatkan peran dan habis-habisannya pemerintah di dalam ikut serta menyosialisasikan pemilihan, tidak pernah ada kontribusi terkait sosialisasi sebesar Pilkada 2020," kata Titi.

Bahkan, Titi memantau media penyiaran iklan yang ditayangkan Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika jauh lebih besar daripada kontribusi penyelenggara pemilu yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement