Ahad 10 Jan 2021 09:49 WIB

Pilot Sriwijaya Pasang Profil Superman Taubat di Gadgetnya

Kapten Afwan di lingkungan keluarga dan tetangganya dikenal sosok yang religius

Muhammad Akbar, keponakan Kapten Pilot Afwan, pilot Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Foto: Shabrina/Republika
Muhammad Akbar, keponakan Kapten Pilot Afwan, pilot Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pilot pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan sekitar Kepulauan Seribu, Kapten Afwan di lingkungan keluarga dan tetangganya dikenal sebagai sosok yang religius. Menurut Muhammad Akbar, keponakan Kapten Afwan, pamannya sosok yang sangat islami. "Taat sekali sholat lima waktu. Di rumahnya hampir setiap pagi selalu diputar muratal ayat Alquran. Beliau sosok yang pemurah dan selalu membantu keluarga yang sedang kesulitan," ujar Akbar kepada Republika.co.id. Ahad (10/1).

Satu hal yang cukup menarik adalah di telepon pintarnya, Kapten Afwan tidak memasang foto dirinya. Dia justru menggunakan meme tokoh hero Superman yang sedang terduduk di hadapan sajadah yang terbentang. Di situ tertulis: Setinggi apapun aku terbang tidak akan mencapai surga bila tidak shalat lima waktu. #Supermantaubat #kamukapan.

Baca Juga

Akbar mengatakan, sosok Kapten Afwan juga pengurus masjid di sekitar rumahnya. "Belakangan kalau ada acara kumpul-kumpul keluarga, beliau selalu didapuk untuk mengisi tausiah," ujar Akbar.

Akbar menceritakan, tiga hari sebelum peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, beliau kumpul bersama Ketua RT dan beberapa warga. "Saat itu ada warga yang berujar, sudah lama nih kita engak ada kumpul-kumpul. Lalu dijawab oleh beliau nanti saja kita kumpul di rumah," ujar Akbar. 

Sebelumnya, Akbar mengatakan, istri pamannya itu, Pipit menceritakan, bahwa ini adalah pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir, Da Aan (begitu dia dipanggil oleh keluarganya, Rep), pergi tergesa gesa dan tanpa sempat disetrika bajunya. Sebelum berangkat dia juga menyampaikan ucapan permintaan maaf.

Lalu setelah sampai di bandara, Da Aan juga melakukan video call kepada anaknya. Ini hal yang tak lazim dilakukan oleh beliau. Lalu setiap kali landing, Da Aan selalu telepon istrinya tapi sampai waktu landing ternyata tak ada kabar sampai sekarang. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement