REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Departemen Epidemiologi Universitas Indonesia Tri Yunis Miko mengatakan pemerintah perlu memberikan penjelasan secara terbuka kepada masyarakat mengenai manfaat dari pemberian vaksin COVID-19. Menurut dia, penjelasan dari pemerintah ini akan sangat berdampak untuk mengurangi rasa kekhawatiran atau keraguan di tengah masyarakat mengenai vaksin COVID-19.
"Harus dijelaskan kepada masyarakat apa yang dikhawatirkan. Misalnya apa yang dikhawatirkan masyarakat, efek samping tidak ada, kemudian efek sampingnya ringan," kata Tri Yunis Miko.
"Makanya Presiden disuntik (vaksin) pertama. Itu untuk meyakinkan masyarakat bahwa enggak ada efek samping," sambung dia.
Tri Yunis Miko mengatakan bahwa pemberian vaksin akan membawa dampak dalam penanganan pandemi COVID-19 yang ada di Indonesia. Tri menjelaskan bahwa pemberian vaksin untuk penanganan pandemi COVID-19 membawa dua efek, yaitu efek terhadap individu dan juga efek terhadap masyarakat.
"Efek individu ini akan memberikan kekebalan pada individu yang di vaksin. Efek masyarakat kalau cakupannya sudah 80 persen itu baru menimbulkan kekebalan pada masyarakat. Kalau enggak mencapai 80 persen, hanya efek individu yang tercapai," ujar Tri Yunis Miko.