REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Nama pelatih kiper asing, Luizinho Passos masih terdengar asing saat datang ke Borneo FC pada 2017 lalu. Namun kedatangannya itu memberi warna sendiri pada sepak bola Indonesia.
Passos terkenal dengan program latihan kiper yang keras dan disiplin. Hasilnya, kiper yang dicetaknya mampu bersaing di level nasional, dari mulai Nadeo Argawinata, M. Ridho, hingga Gianluca Pandeynuwu.
Kini menjadi tahun keempat Passos melatih di Indonesia. Dia pun kini mengemban tugas sebagai pelatih kiper di Persib Bandung.
"Terima kasih untuk semua pihak yang sudah mendukung saya. Hampir empat tahun di sini dan saya sangat cinta Indonesia, khususnya Bandung," kata Passos, Rabu (6/1).
Passos optimistis dengan potensi kiper di Indonesia. Meski seringkali memberikan latihan keras, Passos justru memuji kiper yang pernah dilatihnya.
"Saya selalu termotivasi membuat setiap kiper menjadi kiper yang terbaik di negaranya. Pertama saya datang ke sini, ada M. Ridho (saat di Borneo) dan Nadeo," kata Passos.
"Sebelumnya orang-orang belum tahu siapa mereka. Saya lihat ada motivasi, disiplin dan kemampuan hebat dari mereka," kata pelatih asal Brasil ini menambahkan.
Kini dia menikmati tantangan barunya sebagai pelatih kiper di Persib. Menurutnya, selain kualitas kiper, Persib justru memiliki basis penggemar yang kuat hingga dia bisa menjadikannya sebagai tambahan motivasi bagi pemainnya.
"Saat datang ke sini saya merasa bahagia karena fans di sini memberikan apresiasi luar biasa. Persib juga memiliki
kiper level atas seperti Made, Teja, Dhika dan satu kiper bertalenta luar biasa, Aqil," kata Passos.
Sayangnya kipernya tidak bisa bermain di waktu yang lama karena tidak adanya kompetisi di Indonesia. Beruntung, salah satu pemainnya, Aqil Savik mewakili klub untuk tim nasional U-23.
"Saya senang karena Aqil Kembali lagi ke timnas. Meskipun situasi seperti ini, saya tetapi pada prinsip untuk tetap mencetak kiper-kiper handal di Indonesia," kata Passos.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
