Kamis 07 Jan 2021 14:15 WIB

Studi: 86 Persen Pasien Covid-19 Alami Disfungsi Indra

Studi sebut, 86 persen pasien Covid-19 ringan kehilangan indra penciuman dan perasa.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Studi sebut 86 persen pasien Covid-19 ringan kehilangan indera penciuman dan perasa (Foto: ilustrasi)
Foto: Pixabay
Studi sebut 86 persen pasien Covid-19 ringan kehilangan indera penciuman dan perasa (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demam, sesak napas, batuk, disfungsi indra penciuman dan pengecap, hingga kelelahan merupakan tanda umum infeksi Covid-19. Namun, studi baru yang diterbitkan di Journal of Internal Medicine telah mengidentifikasi salah satu gejala ini sebagai yang paling umum.

Penelitian itu menemukan bahwa 86 persen pasien Covid-19 ringan mengalami kehilangan indra penciuman dan perasa. Ini menjadi gejala dengan persentase terbesar dibanding gejala lain.

Baca Juga

Studi tersebut melibatkan lebih dari 2.500 pasien dari 18 rumah sakit Eropa. Para ahli juga menemukan korelasi antara gejala dan usia penderita. Mereka yang lebih muda memiliki tingkat disfungsi penciuman yang lebih tinggi daripada pasien yang lebih tua.

Kemudian, sebanyak 75 persen hingga 85 persen indera penciuman dan perasa pasien kembali lagi setelah dua bulan dari infeksi awal, sementara 95 persen orang melaporkan gejala tersebut inderanya kembali setelah enam bulan. Namun, lima persen sisanya masih belum dapat memulihkan fungsi penciuman pada saat itu.

"Disfungsi penciuman lebih umum terjadi pada penderita Covid-19 ringan daripada yang parah. Dan 95 persen indera penciuman mereka kembali setelah enam bulan pascainfeksi," ungkap penulis utama Jerome R Lechien dari Paris Saclay University seperti dikutip dari laman Eat This pada Kamis (7/1).

Sementara, gejala paling umum yang dilaporkan oleh pasien Covid-19 ringan yang memiliki tanda klinis pneumonia adalah batuk, demam, dan kesulitan bernapas. Mereka dengan kasus yang parah atau kritis mengalami gangguan pernapasan parah, dengan kemungkinan memiliki komplikasi seperti hipertensi, diabetes, gangguan lambung, ginjal, pernapasan, jantung, hati, dan gangguan neurologis. 

Beberapa negara termasuk Indonesia kembali menerapkan pembatasan wilayah secara ketat, seiring lonjakan kasus. Imunolog AS Dr Anthony Fauci mengingatkan semua masyarakat untuk tetap konsisten menerapkan protokol pencegahan Covid-19 seperti mencuci tangan dengan sabun, mengenakan masker, jarak sosial, dan menghindari kerumunan besar, untuk melindungi diri dari virus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement