Rabu 06 Jan 2021 09:41 WIB

Satgas Peringatkan Potensi Kenaikan Keterisian Tempat Tidur

Jika dilihat tren, keterisian ruang ICU dan isolasi secara nasional meningkat

Suasana Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet di Jakarta, Jumat (18/12). Menurut Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, mengungkapkan, keterisian tempat tidur rumah sakit di Jakarta hingga 14 Desember 2020 mencapai 73 persen, meningkat 13 persen dari akhir Oktober lalu akibat lonjakan kasus Covid-19 yang meningkat di Jakarta. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet di Jakarta, Jumat (18/12). Menurut Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, mengungkapkan, keterisian tempat tidur rumah sakit di Jakarta hingga 14 Desember 2020 mencapai 73 persen, meningkat 13 persen dari akhir Oktober lalu akibat lonjakan kasus Covid-19 yang meningkat di Jakarta. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Paska libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021, jumlah pasien Covid-19 terlihat mengalami peningkatan. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan hal itu berdasarkan data keterisian tempat tidur ruang ICU dan ruang isolasi di berbagai rumah sakit yang ada di Indonesia. 

"Jika dilihat pada tren perkembangannya, keterisian ruang ICU dan isolasi secara nasional semakin meningkat dan mengkhawatirkan. Di beberapa daerah keterisian tempat tidur per 2 Januari, sudah melebihi 70 persen," tegasnya memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/1) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Diantaranya terjadi di provinsi DKI Jakarta 84,74 persen, Banten 84,52 persen, DI Yogyakarta 83,36 persen, Jawa Barat 79,77 persen, Sulawesi Barat 79,31 persen, Jawa Timur 78,41 persen, Jawa Tengah 76,27 persen, Sulawesi Selatan 72,40 persen dan Sulawesi Tengah 70,59 persen. Hal ini menurut Wiku harusnya menjadi peringatan bagi semua pihak. 

Bahwa Indonesia sedang dalam keadaan darurat yang ditandai dengan ketersediaan tempat tidur yang semakin berkurang jumlahnya. Ia juga mengingatkan lagi,  bahwa sisa tempat tidur yang masih ada belum tentu bisa digunakan semua oleh pasien yang membutuhkan perawatan karena terbatasnya tenaga kesehatan di rumah sakit.

Dari data yang ada, Wiku menyebut bahwa hingga saat ini sudah tercatat ada 237 dokter yang meninggal. Dimana tren dokter yang meninggal cenderung mengalami peningkatan dan terutama terjadi di bulan Desember 2020. Jika masyarakat terus abai dan tidak menerapjan disiplin protokol kesehatan yang ketat, maka fasilitas kesehatan yang ada tidak akan cukup menangani kasus-kasus baru. "Satu-satunya cara adalah dengan mencegah penularan dan menjalankan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," pesan Wiku.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement