Rabu 06 Jan 2021 07:11 WIB

Umroh tanpa Pembimbing

Sebuah kisah unik pergi umroh tanpa pembimbing

Ilustrasi Wisata Umrah
Foto:

Oleh : Bustanul Arifin, Akademisi/Kolomnis

Hari-hari berikutnya, kita juga sering melakukan thawaf, sambil menunggu shalat-shalat fardhu. Pada momen-momen itu, kalau tidak salah, kita sempat mencium Hajar Aswad. Pada hari ke-3 kita berdua ingin mengunjungi atau ziarah ke Madinah. 

Kita pergi ke Terminal Bus di Makkah, beli tiket 55 Riyal sekali jalan. Kita cuma membawa diri saja, semua koper kita tinggal di penginapan. Kita naik bus pagi, tiba di Madinah siang hari. Kalau tidak salah, tidak sempat ikut shalat dzuhur berjamaah, tapi sempat shalat ashar di Masjid Nabawi. Setelah ziarah ke Makam Rasulullah SAW mengikuti arus orang yang selesai shalat, kita keluar cari makan dan belanja oleh-oleh. 

Kang Asep tidak henti-henti berkomentar “Saya senang sekali di Madinah ini, Mas. Kotanya teratur, orangnya ramah-ramah, sangat sopan kepada kaum pendatang dll”. Kita berada di Madinah mungkin sampai shalat isya’, kemudian kembali lagi ke Makkah naik bus, malam itu juga. Kita masih sempat shalat subuh di Masjidil Haram lagi. 

Setelah satu malam lagi di Makkah, besoknya kita ke Jeddah naik taksi. Terus pulang ke Indonesia. Alhamdulillah, perjalanan lancar, sampai di Jakarta dijemput oleh calon isteri. Kang Asep dijemput isteri dan anaknya, mampir sebentar, terus ke Bandung. Besoknya, saya terus pulang ke Madura, mengurus persiapan pernikahan. 

Pada bulan Juni tahun 1991 saya dan Sari terus menikah. Suatu kisah perjalanan yang tidak terlupakan, kombinasi antara berpetualang, nekad, sok tahu, konyol, dll. Saya ingat, pernah menuliskan cerita detail yang lebih lengkap di milis ISNET dan PERMIAS. 

Mungkin saya akan cari lagi, semoga masih ada, dan bisa dijadikan buku, untuk dibagi kisahnya kepada pembaca. Terima kasih. The End.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement