Selasa 05 Jan 2021 18:08 WIB

Dosen UMM Tulis Empat Buku Motivasi Hidup

Fatih menjadikan kegagalan dan penolakan sebagai motivasi untuk menulis lebih baik.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UMM.
Foto: Dokumen.
Kampus UMM.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dosen Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sholahudin Al-Fatih, telah menulis empat buku bergenre motivasi. Semua buku yang telah ia tulis terinspirasi dari pengalaman semasa kuliah.

Perjalanan Sholahudin Al-Fatih menjadi seorang dosen dan penulis tidaklah gampang. Terlahir di pesisir Gresik membuatnya tidak bisa memimpikan hal-hal besar. Banyak kegagalan serta penolakan yang dia dapatkan ketika masih menjadi pelajar dan mahasiswa.

Pria disapa Fatih ini pernah menulis satu artikel saat duduk di bangku SMA. Sayangnya, tulisan Fatih acap dinilai jelek oleh kakak tingkatnya. "Waktu kuliah pun saya ditolak menjadi bagian dari organisasi pers kampus. Lagi-lagi karena tulisan saya dianggap tidak memenuhi standar," katanya, Selasa (5/1).

Fatih menjadikan semua kegagalan dan penolakan sebagai motivasi untuk menulis dengan lebih baik. Berkat ketekunannya, sekarang Fatih dikenal sebagai penulis handal. Terakhir, Fatih telah menerbitkan buku antalogi berjudul Muda, Berkelana, Cerita: Seni Berburu Inspirasi dari Perjalanan ke Luar Negeri.

Fatih mengungkapkan, menempuh pendidikan ke luar negeri merupakan hal yang sulit bagi sebagian orang. Keterbatasan biaya, bahasa, dan waktu menjadi alasan utamanya. Namun setelah mendapat kesempatan untuk menempuh pendidikan ke Malaysia, dia sadar kalau ke luar negeri itu tidak sesulit yang dibayangkan. "Lucunya, orang-orang desa mengira saya putus kuliah dan memutuskan untuk menjadi TKI,” ujarnya.

Meskipun menempuh pendidikan di luar negeri mudah, Fatih sadar bahwa tidak banyak orang yang mengetahuinya. Oleh karena itu, dosen kelahiran Gresik ini mengajak 15 temannya yang sudah pernah pergi ke luar negeri untuk menulis buku antalogi.

Fatih telah menulis buku Muda, Berkelana, Cerita: Seni Berburu Inspirasi dari Perjalanan ke Luar Negeri sejak  2014. Namun di tengah proses pembuatan, dia dan kawan-kawan menemui banyak kendala. Beberapa teman akhirnya berhenti di tengah jalan, sampai akhirnya hanya tersisa sembilan penulis saja termasuk Fatih.

Ia berharap dengan adanya buku ini mahasiswa dapat terinspirasi dan berani mencoba belajar ke luar negeri. Banyak sekali pelajaran yang akan didapatkan ketika melakukan perjalanan ke luar negeri. "Entah dari budaya, adat, dan kebiasaan yang tidak akan kita temui di Tanah Air," kata dia, menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement