Ahad 03 Jan 2021 11:04 WIB

Plafon KUR Ditambah, Bank Himbara Optimalkan Strategi UMKM

Pelaku UMKM didorong melalui pinjaman dan stimulus agar kembali bangkit

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
Pekerja menyelesaikan pembuatan mi di Ciledug, Tangerang, Banten, Selasa (15/12/2020). Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan akses pembiayaan perbankan untuk UMKM masih sangat rendah yaitu sekitar 19,4 persen, yang disebabkan oleh kurangnya upaya literasi keuangan terhadap Fintech bagi UMKM.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Pekerja menyelesaikan pembuatan mi di Ciledug, Tangerang, Banten, Selasa (15/12/2020). Kementerian Koperasi dan UKM menyatakan akses pembiayaan perbankan untuk UMKM masih sangat rendah yaitu sekitar 19,4 persen, yang disebabkan oleh kurangnya upaya literasi keuangan terhadap Fintech bagi UMKM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian resmi meningkatkan plafon kredit usaha rakyat (KUR) pada 2021 menjadi Rp 253 triliun. Adapun plafon KUR tahun ini meningkat yang telah ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 220 triliun. 

Pemerintah juga memutuskan untuk melanjutkan program subsidi bunga KUR pada tahun ini. Kebijakan ini disambut baik oleh Bank Himpunan Milik Negara (Himbara), salah satunya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan perseroan berupaya mendorong kebangkitan pelaku UMKM diantaranya melalui penyaluran stimulus serta penyaluran pinjaman agar roda usaha pelaku UMKM kembali berputar.“Ini artinya, kita punya harapan terhadap pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui UMKM. Saya bisa mengatakan, UMKM dalam krisis ini cepat kena duluan, tapi juga cepat pulih duluan,” ujarnya kepada wartawan, Ahad (3/1).

Sepanjang 2020 perseroan mengakselerasi penyaluran KUR guna mendukung pemulihan ekonomi nasional yang diakibatkan pandemi Covid-19. Sejak awal Januari 2020 hingga 25 Desember 2020, BRI telah menyalurkan KUR Mikro senilai Rp 125,3 triliun kepada lebih dari 5,2 juta penerima. “Hal ini menunjukkan komitmen BRI dalam pemberdayaan segmen UMKM khususnya segmen mikro, sesuai semangat yang dicanangkan perseroan, yakni go smaller, go shorter, go faster,” ucapnya.

Ke depan Sunarso menjabarkan strategi perseroan untuk menyukseskan penyaluran KUR pada tahun ini, diantaranya melalui digitalisasi proses bisnis serta kolaborasi dengan fintech dan ecommerce. “BRI akan terus memaksimalkan penggunaan aplikasi proses kredit secara digital melalui BRISpot, optimalisasi referal dari agen BRILink, serta partnership dengan fintech/ecommerce,” ucapnya.

Sementara Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha menambahkan realisasi penyaluran KUR per November 2020 senilai Rp 21,36 triliun atau sebesar 87,17 persen dari target KUR 2020. “Berdasarkan realisasi tersebut, Bank Mandiri tentunya optimis tren penyaluran KUR ke depan akan positif dan dapat mencapai target KUR yang ditugaskan oleh pemerintah,” ucapnya.

Direktur UMKM BNI Muhammad Iqbal mengatakan perseroan telah memberikan stimulus subsidi KUR kepada 140 ribu debitur yang terdampak Covid-19 pada November 2020. Adapun nilai subsidi bunga senilai Rp 535 miliar.

Adapun penerima subsidi bunga KUR mengacu pada syarat dan ketentuan Permenko No 16 Tahun 2020. Pada penentuan debitur yang mendapatkan stimulus subsidi bunga KUR, perseroan aktif melakukan identifikasi debitur yang layak menerima sesuai dengan Permenko tersebut."Kami mengoptimalkan agar debitur kami dapat menerima manfaat yang maksimal dari subsidi yang diberikan pemerintah. Pemberian stimulus subsidi bunga dilakukan atas debitur yang telah kami identifikasi, selanjutnya kami melakukan penagihan subsidi bunga kepada pemerintah melalui sistem (SIKP)," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement