Senin 28 Dec 2020 20:04 WIB

Inflasi Meningkat, Negara Ini Tetap Jalankan Uji Coba Mata Uang Digital Tahun Depan

Inflasi Meningkat, Negara Ini Tetap Jalankan Uji Coba Mata Uang Digital Tahun Depan

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Inflasi Meningkat, Negara Ini Tetap Jalankan Uji Coba Mata Uang Digital Tahun Depan. (FOTO: Reuters/Dado Ruvic)
Inflasi Meningkat, Negara Ini Tetap Jalankan Uji Coba Mata Uang Digital Tahun Depan. (FOTO: Reuters/Dado Ruvic)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Saat Turki berjuang dengan harga konsumen yang melonjak dan tingkat inflasi dalam dua digit, dalam sebuah pengumuman kepada anggota gubernur bank sentral Parlemen Turki Naci Agbal mengungkapkan bahwa penelitian "konseptual" telah diselesaikan pada mata uang digital bank sentral Turki (CBDC), dan bahwa tes praktis untuk mata uang semacam itu akan dimulai pada paruh kedua 2021.

"Ada proyek R&D yang dimulai dengan uang digital," kata Agbal, menurut dua outlet lokal dikutip dari Cointelegraph, Senin (28/12/2020).

"Saat ini tahap konseptual proyek ini sudah selesai. Kami bertujuan untuk memulai uji coba pada paruh kedua tahun 2021," katanya.

Baca Juga: Menuju Akhir Tahun 2020, Bitcoin dan Altcoin Semakin Menguat

Sementara pengumuman itu mengejutkan sebagian orang, Turki telah meneliti kemungkinan CBDC sejak pertengahan 2019. Selain itu, seperti yang dilaporkan Cointelegraph sebelumnya, peluncuran Lira digital pada 2021 sebenarnya akan menjadi sesuatu yang tertunda. Pada November 2019 Presiden Turki Recep Erdogan mengumumkan bahwa tes untuk sistem Lira digital akan selesai pada akhir 2020.

Kemajuan dalam CBDC terjadi saat bank sentral negara itu bergulat dengan inflasi setinggi 14%. Dalam sebuah pernyataan kepada wartawan pekan lalu, Agbal, yang baru saja ditunjuk sebagai kepala bank sentral bulan lalu, mengatakan bahwa bank bertekad untuk menurunkan inflasi dan memenuhi target akhir tahun sebesar 9,4%.

Turki sebelumnya dilaporkan menjadi salah satu negara paling aktif di dunia untuk cryptocurrency, dengan 20% populasi memegang uang digital. Namun, penelitian survei baru menunjukkan bahwa sementara banyak yang percaya pada Bitcoin, statistik tersebut mungkin agak meningkat.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement