Senin 28 Dec 2020 19:33 WIB

Resmikan UM Berau, Haedar: Muhammadiyah Terus Bangun Bangsa

Haedar berharap rumah sakit Muhammadiyah dapat menyusul dibangun di Berau

Rep: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)/ Red: suaramuhammadiyah.id (suara muhammadiyah)
Prof Haedar Nashir Resmikan UM Berau, Muhammadiyah Konsisten Membangun Peradaban | Suara Muhammadiyah
Prof Haedar Nashir Resmikan UM Berau, Muhammadiyah Konsisten Membangun Peradaban | Suara Muhammadiyah

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir, MSi meresmikan Universitas Muhammadiyah Berau (UM Berau).

Haedar Nashir berharap dengan hadirnya UM Berau mampu menyiapkan sumberdaya manusia Indonesia yang unggul. Serta mampu menghadirkan kerja-kerja besar membangun peradaban.

Peresmian UM Berau diselenggarakan secara virtual yang juga dilanjutkan dengan pelantikan Rektor UM Berau. Haedar Nashir berterimakasih pada banyak pihak terkait atas peran-peran yang dilakukan dalam mensukseskan pendirian Universitas Muhammadiyah Berau.

“Kami Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan selamat sekaligus harapan besar pada rektor UM Berau Syarifudin Ismail yang memperoleh amanat untuk membawa kampus ini menjadi kebanggaan Persyarikatan Muhammadiyah,” ujar Haedar, Ahad (27/12).

Haedar menyatakan syukur atas dukungan pemerintah, anggota Persyarikatan, maupun masyarakat Berau yang mendukung pusat keunggulan Muhammadiyah. Ke depan, Haedar berharap rumah sakit Muhammadiyah dapat menyusul dibangun di Berau.

“Muhammadiyah sudah biasa, sebelum meyelesaikan pekerjaan sudah menggarap pekerjaan lain. Indonesia memerlukan pilar yang kokoh dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi jika ingin berkembang menjadi bangsa yang besar,” imbuhnya.

Pekerjaan tidak populer seperti membangun berbagai pusat keunggulan bagi Haedar ditempuh oleh Muhammadiyah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

“Tetangga kita sudah leading, Malaysia, Thailand, Singapura. Banyak ilmuan dari luar negeri tapi tidak bisa kita mobilisasi. Sehingga human index kita masih tertinggal padahal potensi kita besar. Boleh jadi ada hal-hal yang bersifat kendala. Bisa jadi politik kita membelenggu kita dalam banyak hal,” ungkap Haedar.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan suaramuhammadiyah.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab suaramuhammadiyah.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement