Senin 28 Dec 2020 08:48 WIB

Saat Masjid-Masjid Diserang Oknum Pengidap Gangguan Jiwa

Tahun ini, jumlah oknum pengidap gangguan jiwa serang masjid terjadi di beberapa kota

Rep: Febryan A/Mabruroh/Agus Yulianto/ Red: Elba Damhuri
Orang yang mengalami gangguan jiwa (ilustrasi)
Foto: Boldsky
Orang yang mengalami gangguan jiwa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID -- Seorang pria paruh baya berinisial D (56 tahun) ditangkap aparat kepolisian lantaran melempar bom molotov ke Masjid Al-Istiqomah, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (26/12) malam WIB.

Aksi pria asal Jatimulya, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten tersebut cepat diketahui warga. Jamaah kemudian menangkap dan menginterogasinya tapi dia mengelak.

"Pelaku sudah diamankan oleh personel Polsek Cengkareng dan akan ditangani Polres Jakbar," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi di Jakarta, Sabtu malam.

Menurut rekaman kamera pengintai CCTV yang beredar di media sosial Instagram @jakarta.terkini, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 19.39 WIB.

Pada saat jamaah berdatangan untuk menunaikan shalat Isya, tiba-tiba bom dilemparkan melewati bagian pagar masjid, lalu masuk ke halaman masjid.

Seorang jemaah masjid hampir menjadi korban sasaran bom molotov yang melesat dari luar masjid itu.

Kanit Reskrim Cengkareng AKP Arnold Simanjuntak menjelaskan peristiwa pelemparan bom tersebut.

"Betul ada yang diamankan, seorang pria yang diduga melempar botol berisi bensin ke masjid. Saat ini yang bersangkutan sudah ditangani Polres Metro Jakarta Barat," ungkap dia.

Anak pelaku pelemparan bom molotov ke Masjid Al-Istiqomah mengatakan bapaknya mengidap gangguan jiwa. Padahal saat ditangkap, pelaku berinisial D (56 tahun) itu menurut pengurus masjid tampak cukup waras.

Bendahara DKM Masjid Al Istiqomah, Saefullah, mengatakan, ia bertemu anak pelaku di Mapolsek Cengkareng dan di Mapolres Jakarta Barat. 

"Kata anaknya, kurang lebih 10 tahun dia gangguan jiwa. Katanya lagi, dia sempat telanjang di Bundaran Kemal. Anaknya bilang, dia juga sempat dirawat di rumah sakit jiwa, tapi suratnya tidak bisa tunjukkan," kata Saefullah di Jalan Kamal Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, Ahad (27/12).

Saefullah mengatakan saat ditangkap usai melempar bom molotov itu pelaku tampak cukup waras. Namun, pelaku mulai berbicara tak beraturan ketika ditanya pengurus masjid di dalam sekretariat.

Namun demikian, kata Saefullah, pelaku saat diinterogasi sempat mengakui pelemparan bom molotov itu adalah perbuatannya. "Dia mengakui 'ya itu inisiatif saya sendiri'," kata Saefullah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement