REPUBLIKA.CO.ID, SOLO –Sejumlah mahasiswa Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo membuat penelitian terkait sisa jambu mete yang diubah menjadi abon. Penelitian berjudul Abon Jambu Mete Sebagai Pemanfaatan Sisa Jambu Mete Bernilai Ekonomis untuk Petani tersebut dilakukan oleh Alfian Khamal Mustafa, Muhammad Aziz Nurdiyanto, Riyadhul Badi'ah, Suci Ayu Rohayati, dan Uswatun Hasanah.
Penelitian bermula dari keprihatinan mereka mengenai limbah jambu mete yang selalu yang mencemari lingkungan. "Jambu mete selalu menyisakan limbah berupa buah semu jambu mete yang cukup banyak. Banyaknya jambu mete yang terbuang dan jatuh disekitaran pepohonan jambu mete menyebabkan pencemaran lingkungan," kata Alfian Khamal, seperti tertulis dalam siaran pers, Ahad (20/12).
Limbah jambu mete memiliki potensi pada industri makanan. Sayangnya, kurang dimanfaatkan secara optimal karena rasanya yang sepat dan gatal. Buah semu jambu mete apabila diolah secara baik dan tepat dapat menghasilkan produk makanan seperti manisan, abon, sirup, dan masih banyak lagi.
Penelitian tim UNS tersebut mempelajari proses pengolahan buah semu jambu mete yang tidak termanfaatkan menjadi abon sebagai upaya zero waste. Cara pembuatan abon jambu mete dibagi dalam beberapa tahap yakni pengolahan jambu mete dan pengolahan abon.
Tahap pengolahan jambu mete dimulai dari mempersiapkan jambu mete lalu memotongnya menjadi beberapa potongan. Kemudian, potongan jambu mete direndam menggunakan air yang ditambahkan garam dan metabisulfid selama 15 menit untuk meminimalisasi rasa sepat yang ada pada jambu mete. Selanjutnya, tahap pengolahan abon dimulai setelah jambu mete direndam dengan natrium metabisulfid dan garam yakni menghancurkan tekstur jambu mete dengan cara menyuir daging jambu mete
Setelah itu, menyiapkan bumbu-bumbu yang terdiri dari cabai, gula, garam, bawang putih dan bawang merah kemudian dihancurkan. Selanjutnya, bumbu tersebut ditumis bersama jambu mete sampai kesat dan kering dan menjadi abon. "Abon yang selesai dimasak dikemas menggunakan toples dan siap dipasarkan. Produk ini kami beri nama Abon Jamet," kata Alfian.
Menurut hasil survei yang mereka lakukan, produk Abon Jamet akan dipasarkan dengan varian rasa manis, original dan pedas berlevel. Harga jual Abon Jamet sebesar Rp 20.000 per kemasan 100 gram. Pemasaran abon dilakukan secara daring dengan sistem pre order.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
