Sabtu 26 Dec 2020 15:57 WIB

Tekan Covid-19, Kemenkes Sebar Mobil Laboratorium

mobil ini telah memenuhi semua standar yang ditetapkan WHO dan Kemenkes

laboratorium bergerak dari Unpad
Foto: istimewa
laboratorium bergerak dari Unpad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementrian Kesehatan menempatkan Laboratorium Bergerak BSL (Bio Safety Level)-2 kesepuluh provinsi di Indonesia. Langkah ini dilakukan sebagai usaha dalam menyediakan fasilitas surveilance 3T (Test, Trace and Treatment/Isolation).

Ketua Tim Inovasi, Prof Keri Lestari, mengatakan mobil ini telah memenuhi semua Standar BSL-2 yang ditetapkan WHO dan Kementrian Kesehatan.

“Mobil Lab ini akan mengatasi keterbatasan fasilitas laboratorium BSL2 di daerah sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat untuk test swab PCR yang menjadi standar diagnosa Covid-19,” kata Keri dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (26/12).

Keri menjelaskan untuk penguatan konsep pengendalian pandemi, mobil ini dilengkapi dengan aplikasi InaTTI (Indonesia Test Trace & Isolation). Aplikasi ini, kata dia, terintegrasi dengan pusat data Kemenkes secara on-line berbasis aplikasi web based.

 

“Laboratorium bergerak ini tidak sebatas untuk pendeteksian covid-19, tetapi alat-alat di dalamnya dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit infeksi lain seperti TBC,” kata Guru Besar Farmakologi dan Farmasi Klinik UNPAD yang juga Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Apoteker Indonesia ini.

Direktur Inovasi dan Korporasi UNPAD, Diana Sari menambahkan pada masa pandemi ini, riset Unpad diarahkan utk membantu memecahkan masalah, baik dari segi kesehatan maupun non kesehatan.

Pengembangan mobil lab BSL2 ini, kata dia, dilakukan tim riset Unpad untuk menyediakan fasilitas pemeriksaan Swab PCR mendeteksi Covid-19. “Tentunya mobil ini diharapkan bisa menjangkau daerah-daerah yang jauh dari lab pemeriksaan swab PCR,” ujarnya.

Sementara itu, Recky Langie, direktur utama PT. Rajawali Global Investama,  menjelaskan momentum pergantian Menteri yang baru ini dapat menjadi angin segar bagi semua pihak memberikan kontribusi.

“Pergantian ini diharapkan bisa membawa harapan baru untuk mengatasi masalah kesehatan secara lebih terarah dan sistematis, terutama manajemen penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19, dengan menerapkan berbagai inovasi kesehatan” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement