Sabtu 26 Dec 2020 04:19 WIB

Afrika Selatan Bantah Covid-19 di Negaranya Berbahaya

Tidak ada bukti yang menunjukkan covid-19 di Afrika Selatan lebih berbahaya.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Friska Yolandha
Menteri Kesehatan Afrika Selatan Zweli Mkhize menanggapi pernyataan Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock terkait varian Covid-19 yang berasal dari Afrika Selatan itu lebih berbahaya. Zweli mengatakan hal tersebut tidak benar. Sebab, belum ada bukti varian baru covid-19 yang beredar di negaranya lebih menular daripada yang ditemukan di negara lain.
Foto: Pixabay
Menteri Kesehatan Afrika Selatan Zweli Mkhize menanggapi pernyataan Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock terkait varian Covid-19 yang berasal dari Afrika Selatan itu lebih berbahaya. Zweli mengatakan hal tersebut tidak benar. Sebab, belum ada bukti varian baru covid-19 yang beredar di negaranya lebih menular daripada yang ditemukan di negara lain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Kesehatan Afrika Selatan Zweli Mkhize menanggapi pernyataan Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock terkait varian Covid-19 yang berasal dari Afrika Selatan itu lebih berbahaya. Zweli mengatakan hal tersebut tidak benar. Sebab, belum ada bukti varian baru covid-19 yang beredar di negaranya lebih menular daripada yang ditemukan di negara lain.

"Pernyataan Menteri Inggris itu tidak benar. Dia berkata yang menciptakan varian baru Covid-19 di Afrika Selatan telah menjadi faktor utama dalam gelombang kedua di Inggris. Itu belum ada buktinya. Varian baru Covid-19 berkembang lebih awal di Inggris," katanya dikutip dari Channel News Asia, Jumat (25/12).

Kemudian, ia melanjutkan saat ini tidak ada bukti varian baru covid-19 di Afrika Selatan yang diberi nama 501.V2 lebih menular daripada varian yang beredar di Inggris seperti yang dikatakan Menteri Kesehatan Inggris.

"Tidak ada bukti kalau varian 501.V2 menyebabkan penyakit yang lebih parah atau peningkatan mortalitas daripada varian Inggris atau varian apa pun yang telah diurutkan di seluruh dunia," kata dia.

Zweli menambahkan pada Rabu (30/12) ia akan melakukan pembatasan baru untuk masyarakat. Hal ini dilakukan dengan tujuan memperlambat penyebaran virus Covid-19 dan menurunkan angka kasus Covid-19 secara maksimal.

Diketahui, Afrika Selatan adalah negara yang paling terpukul oleh virus Covid-19. Sekitar 14 ribu kasus positif terdeteksi pada dua hari terakhir. Untuk total yang meninggal ada 26 ribu orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement