Kamis 24 Dec 2020 04:54 WIB

Kantor Organisasi Gatot Nurmantyo Cs Dilempari Bom

Tim penjinak bom bakal melakukan uji laboratorium terhadap serpihan ledakan tersebut.

Rep: Febryan A/ Red: Erik Purnama Putra
Polisi sedang menyelidiki ledakan yang terjadi di depan kantor Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Jalan Dr Kusumaatmadja, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/11).
Foto: Republika/Febryan. A
Polisi sedang menyelidiki ledakan yang terjadi di depan kantor Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Jalan Dr Kusumaatmadja, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ledakan terjadi di depan kantor Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Jalan Dr Kusumaatmaja, Menteng, Jakarta Pusat (Jakpus), Rabu (23/12) siang. Organisasi KAMI didirikan eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, dan akademisi NU Prof Rochmat Wahab.

Kepolisian menyatakan, tak ada korban jiwa dalam kejadian itu. "Tidak ada kerusakan yang riil. Begitu juga korban manusia itu tidak ada," kata Kepala Polres Metro (Polrestro) Jakpus, Kombes Heru Novianto di lokasi kejadian usai menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP), Rabu malam.

Heru menjelaskan, ledakan itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Masyarakat lantas melaporkan kejadian itu kepada polisi pada pukul 14.00 WIB.

"Kita sudah cek dan benar ada bekas ledakan. Sekarang kita panggil tim penjinak bom untuk memastikan ledakan itu apa," kata Heru. Selanjutnya, tim penjinak bom bakal melakukan uji laboratorium terhadap serpihan ledakan tersebut.

Namun, lanjut Heru, berdasarkan analisa sementara tampak material ledakannya hanya kertas. Ia pun mengategorikan skala ledakan ini low explosive atau daya ledak rendah.

"Ledakan ini adalah ledakan kecil dan tidak ada kerusakan materiil dan manusia. Pagar, dinding, dan lantainya tidak rusak," kata Heru.

Kendati ledakan itu masuk kategori kecil, Heru memastikan pihaknya bakal melakukan penyelidikan. Polisi masih memeriksa sejumlah saksi mata. "Kami akan mencari kira-kira ledakan ini dilemparkan dari mana dan oleh siapa. Ini masih proses," kata Heru.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement