Selasa 22 Dec 2020 18:13 WIB

Dulu Sandi Getol Harus Jadi Oposisi, Kini Jadi Menteri

Seusai Prabowo menjadi Menhan, Sandi juga masih suka mengkritik kebijakan pemerintah.

Sandiaga Uno
Foto: Republika
Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nawir Arsyad Akbar, Sapto Andika Candra, Deddy Darmawan Nasution, Antara

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menunjuk Sandiaga Salahuddi Uno menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf). Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menggantikan Wishnutama.

Baca Juga

Pria yang akrab disapa Sandi itu diketahui merupakan mantan wakil gubernur DKI Jakarta. Namun, menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, ia mengundurkan diri dari posisi tersebut untuk menjadi calon wakil presiden dari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Selama kurang lebih setahun, ia menjadi lawan politik pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019. Namun kini, ia bereuni dengan Prabowo yang sebelumnya sudah ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju.

 

Padahal, sebelumnya, ia salah satu sosok yang getol menjadi pihak oposisi dari pemerintahan Jokowi. Meskipun, itu ditegaskan sebagai sikap pribadinya tanpa melibatkan partai.

"Ini pandangan pribadi saya, bahwa harus ada yang di luar pemerintahan untuk membantu mengkaji (kebijakan)," ujar Sandi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (8/8/2019).

Bahkan, ia memberi pesan kepada Prabowo, peran oposisi perlu diambil untuk mengoreksi dan memberikan masukan yang konstruktif. Bila semuanya ada di pihak pemerintahan, peran koreksi tidak dapat dimainkan secara optimal.

Meski begitu, ia tidak melarang Partai Gerindra menjalin komunikasi dengan partai-partai pendukung Jokowi. Menurutnya, itu merupakan bentuk peluang untuk berdiskusi demi kemajuan bangsa.

Seusai Prabowo menjadi Menteri Pertahanan, Sandi juga kerap memberikan komentarnya terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi yang dinilai tak optimal. Khususnya perihal masalah perekonomian.

"Mumpung kita punya waktu yang cukup untuk tidak terjebak dalam siklus pembahasan lima tahunan siklus politik," ujar Sandi.

Nama Sandi memang santer dikabarkan bergabung dengan kabinet Jokowi, usai Menteri Kelautan dan Perikanan yang juga kader Gerindra Edhy Prabowo tertangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat itu, ia digadang-gadang menggantikan Edhy, mengingat latar belakang Sandi yang merupakan pengusaha tepat untuk pos tersebut.

Ditunjuknya Sandi untuk posisi Menparekraf juga bukan barang baru. Sebab ia merupakan politikus muda yang dekat dengan generasi muda, serta dinilai mengerti permasalahan pariwisata dan ekonomi kreatif.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman juga menilai bahwa Sandi memiliki komitmen dalam setiap tugasnya. Termasuk ketika ditunjuk oleh Jokowi menggantikan Wishnutama.

"Kemampuan manajerial sangat luar biasa. Beliau juga sosok yang sudah selesai urusan materi dunia," ujar Habiburokhman.

Ia juga menyebut, Prabowo telah merestui Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu menduduki posisi Menparekraf. "Kalau dipilih kader kami jadi menteri, logikanya Pak Prabowo tidak keberatan," ujar Habiburokhman.

Presiden Jokowi pun akhirnya mengumumkan perombakan Kabinet Indonesia Maju, Selasa (22/12) siang. Dalam pengumuman hari ini, ada sejumlah nama baru yang masuk dalam susunan pemerintahan dan ada pula nama-nama lama yang bergeser posisi.

Dari sejumlah nama baru, ada Sandiaga Uno yang menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wisnutama, Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari P Batubara yang terjerat kasus korupsi, Wahyu Sakti Trenggono Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo yang juga tersandung korupsi, dan M Luthfi sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto.

Kemudian ada juga Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto dan Yaqut Cholil Qoumas yang ditunjuk sebagai Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi.

“Saya ingin mengenalkan Bapak Sandiaga Salahudin Uno, beliau dulu adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta dan saat ini kita akan berikan tanggung jawab untuk memimpin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,” kata Presiden Jokowi.

Di awal kariernya, Sandi adalah bankir profesional. Sandi bekerja di perbankan sejak 1990, kemudian pindah ke perusahaan multinasional di Singapura pada 1993 sampai 1994. Kemudian pada 1995, Sandi sempat bekerja di Kanada sebelum akhirnya pulang ke Tanah Air pada 1997.

Pada 1997, Sandi mendirikan perusahaan penasihat keuangan PT Recapital Edvisors bersama Rosan P Roeslani. Lantas pada 1998, dia bersama Edwin Soeryadjaya mendirikan PT Saratoga Investama Sedaya. Prestasi Sandi dalam mengelola bisnis membuatnya dipercaya sebagai Ketum HIMPI pada 2005 sampai 2008.

Pakar Pariwisata dari Universitas Gadjah Mada, Muhammad Baiquni menilai, Sandiaga Uni punya kapasitas yang mumpuni untuk mengurusi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Khususnya dalam membenahi mata rantai UMKM di bidang parekraf yang menjadi basis ekonomi masyarakat.

"Harapan saya pariwisata ini kekuatannya di UMKM, karena mata rantainya dahsyat sekali karena menggunakan rakyat sebagai kekuatannya," kata Baiquni kepada Republika.co.id, Selasa (22/12).

Baiquni mengatakan, konsistensi Sandiaga dalam pembangunan UMKM sudah dapat dinilai masyarakat. Pasalnya, pascakekalahannya dalam Pemilihan Presiden 2019 saat menjadi wakil Prabowo Subianto, Sandiaga tetap fokus berkecimpung dalam dunia UMKM dan upaya menciptakan lapangan kerja.

Oleh karena itu, rekam jejak yang sudah dilakukan itu diharapkan diimplementasikan ke dalam sektor parekraf. Sebab, kata Baiquni, jika nantinya pengembangan pariwisata justru lebih berorientasi kapitalistik dan pemain global, masyarakat setempat tidak akan menikmati hasil dari pariwisata.

"Akhirnya masyarkat hanya menjadi penonton. Kalau tidak berdaulat, usaha-usaha ekonomi kreatif hanya akan menjadi jongos di negerinya sendiri," ujar Baiquni.

Di tengah pandemi dimana kebanyakan investor global menahan diri untuk berinvestasi, Baiquni mengatakan, bisa menjadi waktu yang tepat bagi Sandiaga untuk menarik para pelaku-pelaku usaha kecil dan menengah mengambil peran dalam mata rantai produk UMKM. Hal itu harus dibangin dengan membenahi kemampian manajerial UMKM hingga pola-pola kemitraan usaha

Jika itu terus dilakukan oleh pemerintah, Baiquni meyakini dalam dua hingga tiga tahun ke depan sektor pariwisata akan berdaulat, berkualitas dan berkelanjutan. "Membangun mata rantai UMKM justru di harus di tengah situasi krisis ini disaat para pelaku bisnis global belum masuk," katanya.

Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menyebut masuknya Sandiaga Uno sebagai menteri di kabinet Indonesia Maju juga bagian rekonsiliasi sepenuhnya lawan politik pascapemilihan presiden 2019 lalu. Jika sebelumnya Prabowo Subianto telah lebih dahulu bergabung di kabinet menjadi Menteri Pertahanan, kini giliran mantan pasangan cawapresnya Sandiaga Uno

"Masuknya sandi melengkapi rekonsiliasi politik sesungguhnya cebong kampret. Ini reshuffle yang mantab rekonsiliatif," katanya.

 

photo
Libur Tahun Baru - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement