Selasa 22 Dec 2020 16:23 WIB

Penjualan Listrik PLN Jatim Tumbuh 2,65 Persen Saat Pandemi

Pertumbuhan penjualan listrik tersebut didorong geliat IKM yang terus tumbuh

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hiru Muhammad
Pekerja beraktivitas di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (Gitet) transmisi Jawa bagian timur dan Bali di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (8/4/2020). PT PLN (persero) memastikan tarif listrik rumah tangga non subsidi golongan 900 VA maupun 1.300 VA ke atas tidak mengalami kenaikan.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Pekerja beraktivitas di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (Gitet) transmisi Jawa bagian timur dan Bali di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (8/4/2020). PT PLN (persero) memastikan tarif listrik rumah tangga non subsidi golongan 900 VA maupun 1.300 VA ke atas tidak mengalami kenaikan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur mencatat terjadinya pertumbuhan penjualan listrik sebesar 2,65 persen, tepatnya hingga Oktober 2020. Senior Manager General Affairs PLN UID Jatim, A Rasyid Naja menyatakan, pertumbuhan penjualan listrik Jatim bahkan melebihi pertumbuhan nasional yang hanya sebesar 0,05 persen. Rasyid bersyukur karena meskipun di tengah pandemi, penjualan listrik di wilayahnya masih mengalami pertumbuhan.

Rasyid mengungkapkan, pertumbuhan penjualan listrik tersebut didorong geliat Industri Kecil Menengah (IKM) yang juga mengalami pertumbuhan. Meskipun saat awal-awal pandemi, kata dia, banyak IKM yang terhambat pertumbuhannya. Selain itu, ada juga industri besar, utamanya sektor makanan dan minuman yang juga mengalami pertumbuhan.

"Juga pertumbuhan-pertumbuhan bisnis di bidang telekomunikasi itu tumbuh positif. Sehingga sampai Oktober kita tumbuh 2,65 persen. Memang lebih kecil dibanding tahun lalu, tapi kita maklumi karena ada pandemi Covid-19," ujar Rasyid saat menggelar konferensi pers secara daring, Selasa (22/12).

Rasyid juga memaparkan rasio elektrifikasi di wilayah setempat yang telah mencapai 98,8 persen. Namun demikian, Rasyid mengungkapkan masih adanya pekerjaan rumah (PR), yakni melistriki 1,2 persen tersisa agar elektrifikasi di wilayah setempat mencapai 100 persen. Rasyid menyatakan, target tersebut diharapkan bisa dipenuhi di 2021.

Rasyid menjabarkan, dari 38 kabupaten/ kota di Jawa Timur, masih ada 17 kabupaten yang belum mencapai rasio elektrifikasi mencapai 100 persen. Yakni Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Blitar, Lumajang, Jember, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Nganjuk, Madiun, Magetan, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep.

"Dari semuanya itu, ada tiga kabupaten yang nilai rasio elektrifikasinya masih di bawah 90 persen. Yakni Sampang 89 persen, Pamekasan 88 persen, dan Sumenep 84 persen. Sumenep ini karena banyak kepulauan," ujar Rasyid.

Senior Manager bidang Perencanaan pada PLN Unit Induk Tramsmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBTB) Andhy Dharma Setiawan menyatakan, pihaknya terus berupaya menjaga kehandalan listrik demi kenyamanan para pelanggan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan penggantian travo kritis dan penambahan kapasitas trafo. Sepanjang 2020 ada 13 travo yang dilakukan penggantian dan dilakukan penambahan kapasitas.

"Total penambahan kapasitasny mencapai 130 KVA (Kilo Volt Ampere), sehinga menambah kesiapan pasokan listrik khususnya di Jawa Timur. Kami selalu siap melayani pelanggan baru yang membutuhkan pasokin listrik yang berkualitas dan handal," ujar Andhy.

Andhy menyatakan, pihaknya juga berupaya menjaga kehandalan listrik dari gangguan-gangguan yang bisa menghambat penyaluran kepada pelanggan. Utamanya gangguan layang-layang yang selama ini menjadi penghambat utama saluran listrik kepada pelanggan.

Sepanjang 2020, ada sekitar 46 gangguan listrik akibat layang-layang. Menjadi yang tertinggi dibanding gangguan lainnya."Kami terus mengedukasi masyarakat agar tidak bermain layang-layang di dekat jaringan listrik karena itu bisa mengganggu saluran listrik kepada pelanggan. Seperti yang terjadi di Madura, yang mengakibatkan pemadaman listrik mencapai 72,99 Mega Watt," ujar Andhy.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement