Selasa 22 Dec 2020 14:39 WIB

Libur Akhir Tahun, Pertamina Jateng Naikkan Stok BBM dan LPG

Pertamina mengaktifkan Satgas Natal dan Tahun Baru yang efektif mulai 7 Desember

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Gita Amanda
Pertamina Jateng naikkan stok BBM dan LPG menjelang libur akhir tahun. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pertamina Jateng naikkan stok BBM dan LPG menjelang libur akhir tahun. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Meski pemerintah memberlakukan kewajiban rapid test antigen bagi warga yang melakukan perjalanan sepanjang libur akhir tahun, Pertamina MOR (Marketing Operation Regional) IV Jateng/DIY tetap mengantisipasi kemungkinan adanya lonjakan konsumsi BBM dan gas elpiji atau Liquified Petroleum Gas (LPG). Untuk itu, Pertamina telah meningkatkan stok BBM dan elpiji yang siap disalurkan untuk memenuhi kebutuhan.

''Menjelang akhir tahun ini, Pertamina juga telah mengaktifkan Satgas Natal dan Tahun Baru yang bekerja efektif mulai 7 Desember 2020 hingga 10 Januari 2021,'' jelas Pjs Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR IV Arya Yusa Dwicandra, Selasa (22/12).

Baca Juga

Untuk BBM jenis gasolin, Arya menyebutkan, stok yang disiapkan ditetapkan sebanyak 12.600 kiloliter (KL) per hari. Stok sebanyak ini, meningkat delapan persen dari rata-rata pasokan harian normal sebesar 11.750 KL.

Namun dia juga menyebutkan, jika dibandingkan libur akhir tahun 2019 lalu, stok gasolin yang disiapkan tahun ini masih jauh di bawahnya. ''Saat itu, kami menyiapkan stok gasoline harian sebesar 14 ribu KL. Hal ini mengingat kondisi pandemi, yang kemungkinan akan berdampak pada mobilitas warga dalam mengisi waktu libur,'' jelasnya.

Sedangkan untuk konsumsi BBM jenis Gasoil atau bahan bakar mesin diesel, Arya memperkirakan, tingkat konsumsi justru akan mengalami penurunan sebesar 11 persen, dari rata-rata harian 5.700 KL menjadi 5.100 KL. Hal ini mengingat pengguna kendaraan jenis diesel selama ini, lebih didominasi kendaraan sektor industri yang akan libur selama Natal dan tahun baru.

Untuk bahan bakar jenis elpiji, Pertamina MOR IV memperkirakan akan terjadi peningkatan konsumsi sebesar 10 persen 11 persen baik untuk elpiji PSO (Publik Service Obligation) kemasan tiga kilogram (kg) maupun elpiji non PSO.

''Peningkatan tertinggi kebutuhan elpiji, kami perkirakan terjadi pada 22 Desember 2020 dan 29 Desember 2020. Untuk itu, kami mengimbau konsumen untuk menyiapkan stok elpiji beberapa hari sebelumnya untuk mengantisipasi mengenai masalah ketersediaan di pangkalan,'' jelasnya.

Selain meningkatkan stok BBM dan elpiji yang siap disalurkan, Arya menyebutkan, Satgas Pertamina MOR IV Jatengt/DIY juga akan mengaktifkan SPBU kantong. ''SPBU kantong ini merupakan istilah bagi mobil tangki dengan kapasitas penuh yang disiagakan di SPBU strategis. Tujuannya, agar bila terjadi kekosongan stok BBM di satu SPBU, bisa segera mendapat pasokan,'' katanya.

Pada bagian lain, Arya juga menjelaskan, dampak adanya wabah Covid-19, sebenarnya telah menekan konsumsi BBM harian. Bahkan dia menyebutkan, konsumsi harian BBM jenis gasoline di wilayah Banyumas hingga saat ini masih belum kembali sebagaimana masa sebelum pandemi.

''Konsumsi BBM jenis gasolin di wilayah Kabupaten Banyumas saat ini, berada di angka 440 KL per hari. Pada saat sebelum pandemi, konsumsi harian gasoline mencapai angka 522 KL per hari,'' katanya.

Demikian juga dengan BBM jenis gasoil. Arya menjelaskan, rata-rata konsumsi harian saat ini masih berada pada angka 189 KL, atau masih di bawah konsumsi normal sebelum pandemi yang tercatat sebanyak 200 KL per hari.

Namun untuk bahan bakar elpiji, dia menyebutkan, konsumsi sejak sebelum pandemi hingga saat ini, masih relatif stabil, bahkan mengalami peningkatan. ''Rata-rata konsumsi elpiji di Banyumas saat ini berada di kisaran 175 MT per hari. Meningkat dibanding masa sebelum pandemi yang tercatat sebesar 160 MT,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement