Selasa 22 Dec 2020 11:36 WIB

WHO: Mutasi Covid Inggris tak Sebabkan Lebih Banyak Kematian

Varian baru virus Covid-19 di Inggris diyakini tidak berdampak pada vaksinasi

Red: Nur Aini
WHO sebut mutasi Covid-19 di Inggris tak sebabkan lebih banyak kematian,
WHO sebut mutasi Covid-19 di Inggris tak sebabkan lebih banyak kematian,

 

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Inggris melaporkan varian baru virus corona yang menurut para pejabat menular lebih cepat. Tetapi, kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (21/12) mengatakan sejauh ini tidak ada bukti virus itu menyebabkan penyakit yang lebih parah atau kematian

Baca Juga

"Apa yang kami pahami sejauh ini dari data yang telah dilaporkan oleh Inggris bahwa mereka melaporkan ada peningkatan penularan akibat varian ini," kata Direktur WHO Tedros Ghebreyesus.

Dia berbicara di webinar dua kali seminggu di Jenewa tentang pandemi virus korona.

“Tapi sejauh ini tidak ada bukti bahwa hal itu lebih mungkin menyebabkan penyakit parah atau kematian,” kata Ghebreyesus, sementara salah satu ilmuwannya mengatakan tidak ada indikasi akan mempengaruhi efektivitas vaksin di Inggris.

“Intinya adalah kita perlu menekan penularan semua virus SARS-CoV-2 secepatnya. Semakin kita membiarkannya menyebar, semakin besar kesempatan untuk berubah,” kata Tedros.

Jumlah kematian akibat pandemi di Inggris mencapai sekitar 68.000 jiwa, yang terburuk di Eropa. Dalam beberapa hari terakhir, kepala WHO menjelaskan bahwa badan kesehatan menerima laporan varian baru virus corona di Afrika Selatan karena virus terus bermutasi, dan dia mengatakan itu wajar dan sesuai prediksi.

WHO bekerja dengan para ilmuwan untuk memahami bagaimana perubahan genetik ini memengaruhi perilaku virus. Ahli epidemiologi WHO Dr. Maria Van Kerkhove mengatakan Inggris telah memberi tahu mereka bahwa negara itu tidak percaya akan ada dampak pada vaksin Covid-19.

Afrika Selatan sedang menganalisa varian yang berbeda itu, tambah dia, negara itu sedang berkoordinasi dengan WHO.

"Jadi kedengarannya membingungkan bahwa mereka adalah virus yang sama, tetapi ini sebenarnya adalah varian yang berbeda," kata van Kerhove.

Kepala layanan darurat WHO Dr. Mike Ryan mengatakan bahwa "banyak varian" Covid-19 terlihat muncul dalam beberapa bulan terakhir.

"Dan ada yang berhasil, ada yang tidak berhasil memantapkan diri sebagai bagian dari penggerak Covid-19," kata Ryan.

"Tapi apa yang belum dilakukan varian adalah menetapkan dirinya memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi, atau menghindari, atau diagnostik, atau bersembunyi dari vaksin atau keefektifan vaksin. Dan itu masih harus dilihat dengan varian baru," ujar dia.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/who-mutasi-korona-di-inggris-tak-sebabkan-lebih-banyak-kematian/2084554
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement