Selasa 22 Dec 2020 08:00 WIB

Milad Ke-60, UAD Tingkatkan Inovasi di Tengah Pandemi

UAD juga terus meningkatkan prestasi di tengah pandemi ini.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Rektor UAD Muchlas
Foto: Republika/ Wihdan
Rektor UAD Muchlas

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan sidang terbuka senat dengan agenda upacara milad ke-60, Sabtu (19/12). Rektor UAD, Muchlas mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 ini seluruh civitas akademika didorong untuk berkontribusi dalam menangani dampak pandemi.

Salah satunya dengan mendorong untuk terus melakukan inovasi. Beberapa inovasi UAD di antaranya dengan membuat Pistol Covid-19, laboratorium jarak jauh (R-PhyLab), imunostimulan berbasis herbal, hingga hand sanitizer.

"Dan juga membuat produk buku pembelajaran masa pandemi Covid-19, pembelajaran berbasis radio Komunitas di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) dan portal otomatis (Respokes V1)," kata Muchlas di Amphitarium Kampus Utama UAD, Yogyakarta, Sabtu (19/12).

Tidak hanya meningkatkan inovasi, UAD juga terus meningkatkan prestasi di tengah pandemi ini. Tidak hanya menorehkan prestasi di tingkat nasional, namun juga internasional.

"Pada tahun ini UAD juga dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai Kampus Sehat atau Health Promoting University (HPU)," ujarnya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, milad ke-60 UAD kali ini harus direfleksikan sebagai spirit dari perjalanan panjang yang telah dilakukan. Sebelum menjadi universitas, UAD sendiri mulanya merupakan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP).

"UAD sebagai PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah) yang menggunakan nama pendiri Muhammadiyah, harus meneladani ide-ide besar Ahmad Dahlan," kata Haedar yang menghadiri upacara milad secara daring.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam yang ikut menghadiri upacara milad ini mengatakan, di usia 60 tahun UAD merupakan usia yang matang bagi lembaga pendidikan tinggi. UAD, katanya, sudah banyak menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan akhlak mulia.

"Yang (lulusannya) telah hadir di tengah masyarakat dengan membawa perubahan. Tentu ini adalah hal yang patut disyukuri dan dibanggakan," kata Nizam.

Ia pun berharap agar UAD memberikan ruang yang luas bagi mahasiswanya untuk mengembangkan kompetensi. Sehingga, UAD akan terus dapat menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi dinamis dan sesuai dengan kebutuhan zaman.

"Itulah semangat dari kampus merdeka, merdeka belajar. Untuk bisa bertahan dan dapat bersaing, tentu akarnya ada di sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Sementara SDM unggul hanya bisa diwujudkan dengan kerja keras dan keseriusan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement