Senin 21 Dec 2020 22:34 WIB

Ternyata, Sutradara Ubah Akhir Film Wonder Woman

Studio Warner Bros. meminta sutradara mengubah akhir dari film 'Wonder Woman'.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nora Azizah
Foto: Film Wonder Woman
Foto: dok Warner Bros via AP
Foto: Film Wonder Woman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Wonder Woman, Patty Jenkins, mengatakan studio Warner Bros membuatnya mengubah akhir asli dari film itu pada menit-menit akhir. Perubahan itu mendorong adanya pertempuran superhero berskala lebih besar antara pejuang Amazon (Gal Gadot) dan Ares (David Thewlis).

Dalam Wonder Woman yang berlatar Perang Dunia I, Diana Prince salah percaya pada Jenderal Angkatan Darat Jerman Erich Ludendorff (Danny Huston) yang diam-diam adalah Dewa Perang. Ketika Wonder Woman menghadapi Ares yang sebenarnya menolak tawarannya untuk bergabung dan menyingkirkan dunia manusia yang dilanda perang, Themysciran dan Dewa Tua bentrok dalam pertempuran epik yang jauh lebih besar daripada akhir yang dibayangkan Jenkins.

Baca Juga

“Bagian asli dari film pertama juga lebih kecil, tetapi studio membuat saya mengubahnya di menit terakhir. Itu sedikit mengecewakan bahwa itulah satu hal yang dibicarakan orang, karena saya setuju,” kata Jenkins dilansir Comic Book, Senin (21/12).

Saat mempromosikan sekuel Wonder Woman 1984, IGN melaporkan bahwa awalnya Jenkis mengatakan tidak memiliki waktu untuk mengubah akhir film sesuai permintaan studio. Namun, dia akhirnya melakukan perubahan sesuai permintaan studio tersebut.

“Saya akhirnya menyukainya, tapi itu bukan akhir asli dari film tersebut,” ujar dia.

WW84 mempertemukan Diana melawan Maxwell Lord (Pedro Pascal) dan Cheetah (Kristen Wiig), membuat pertarungan yang lebih intim dan berskala lebih kecil yang tidak kalah mencolok untuk final superhero. Jenkins senang memiliki akhir pertarungan yang memuaskannya.

“Kali ini, saya senang memiliki keduanya pada akhirnya. Kami memiliki efek visual (pertarungan), pertarungan besar yang baru saja saya gali dan eksekusi yang luar biasa, yang membuat saya merasa sangat puas,” kata Jenkins.

Dia cukup senang saat banyak orang mengupas akhir filmnya itu. Meskipun sering dikritik, Jenkins percaya hal itu menjadi masukan atas “kesalahan” bagi Wonder Woman untuk tidak mengadu pahlawan super melawan Dewa Perang dengan cara tertentu.

“Menurut pendapat saya, adalah suatu kesalahan untuk membuat film Wonder Woman pertama tanpa musuh bebuyutannya, Ares, yang merupakan penjahat paling klasik dari cerita dan merupakan rekan dari sudut pandangnya,” kata Jenkins. Wonder Woman 1984 dirilis di bioskop dan di HBO Max pada 25 Desember. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement