Jumat 18 Dec 2020 23:44 WIB

Polri: Zulkarnain Dapat Pelatihan Militer di Afghanistan

Polri menyebut teroris Zulkarnain pelajari kemampuan militer di Afghanistan

Kadivhumas Polri Irjen Pol Argo Yuwono (tengah) didampingi Karopenmas Brigjen Pol Rusdi Hartono (kiri) dan Kabagpenum Kombes Pol Ahmad Ramadhan menyampaikan rilis barang bukti teroris, di kantor Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (18/12/2020). Sebanyak 23 orang tersangka teroris jaringan Jamaah Islamiyah berhasil ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror Polri di Lampung beberapa waktu lalu, dan kini mereka berada di Jakarta untuk menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Kadivhumas Polri Irjen Pol Argo Yuwono (tengah) didampingi Karopenmas Brigjen Pol Rusdi Hartono (kiri) dan Kabagpenum Kombes Pol Ahmad Ramadhan menyampaikan rilis barang bukti teroris, di kantor Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (18/12/2020). Sebanyak 23 orang tersangka teroris jaringan Jamaah Islamiyah berhasil ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror Polri di Lampung beberapa waktu lalu, dan kini mereka berada di Jakarta untuk menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan tersangka teroris Zulkarnain mempelajari kemampuan militer saat mengikuti pelatihan di Afghanistan. Zulkarnain tercatat terlibat dalam sejumlah aksi teror di Indonesia.

"Zulkarnain alumni pelatihan militer Afghanistan angkatan pertama pada 1988. Selama pelatihan militer, dia belajar cara membuat bom, menjadi perencana kegiatan yang dia lakukan di Afghanistan," kata Irjen Argo dalam konferensi pers di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (18/12).

Baca Juga

Di Afghanistan, Zulkarnain diketahui tinggal selama tujuh tahun. Zulkarnain diketahui memiliki kemampuan merancang peristiwa teror bom, memerintahkan bawahannya untuk melakukan aksi pengeboman dan memiliki kemampuan membuat bom berdaya ledak tinggi.

Saat menjadi buronan, Zulkarnain hidup dengan berpindah-pindah tempat. Ada 25 kota yang tercatat pernah menjadi lokasi persembunyian Zulkarnain. "Zulkarnain saat DPO berpindah-pindah tempat sampai ke 25 kota di Jawa, Sulawesi, Palembang, Lampung," ujar Argo.

Selama pelariannya tersebut, Zulkarnain dibantu oleh Serse Jamaah Islamiyah di setiap kota yang dia singgahi. Zulkarnain pun mendapatkan bantuan dari "sel-sel" JI setempat serta JI pusat untuk membiayai kehidupannya sehari-hari.

Zulkarnain yang memiliki nama alias Aris Sumarsono alias Daud alias Zaenal Arifin alias Abdulrahman ini tercatat terlibat dalam sejumlah peristiwa teror di Tanah Air di antaranya Bom Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton, Bom Pasar Tentena, aksi teror di Poso dan Ambon. Zulkarnain ditangkap di Gang Kolibri, Toto Harjo, Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, Lampung, pada Kamis, 10 Desember 2020.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement