Rabu 16 Dec 2020 18:25 WIB

Israel Sukses Uji Coba Sistem Pertahanan Rudal Berbasis Laut

Semua target berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Jejak lintasan asap tampak setelah  sistem pertahanan anti rudal Iron Dome mencegat roket yang ditembakkan dari wilayah Gaza, di Sderot, Israel Selatan, Senin (24/2).
Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Jejak lintasan asap tampak setelah sistem pertahanan anti rudal Iron Dome mencegat roket yang ditembakkan dari wilayah Gaza, di Sderot, Israel Selatan, Senin (24/2).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pengujian sistem pertahanan udara berbasis laut pertama oleh Israel dilakukan selama beberapa pekan terakhir. Iron Dome dan David's Sling and Arrow berhasil melakukan uji tembak untuk pertama kalinya.

Dilansir laman Sputnik, Iron Dome dan David's Sling and Arrow adalah rudal jarak pendek, menengah dan panjang, yang dirancang untuk mencegat berbagai objek, termasuk pesawat musuh, drone, rudal balistik, roket jarak menengah hingga jarak jauh, dan rudal jelajah. Kementerian pertahanan Israel untuk pertama kalinya berhasil melakukan uji tembak dari berbagai sistem pertahanan udara baru di laut.

Baca Juga

Fox News melaporkan, pengujian tersebut dilakukan oleh Rafael Advanced Systems dan Tel Aviv's Air Force and Navy, dengan target yang ditembakkan dari peluncur berbasis laut yang meniru berbagai rudal dan drone. Menurut laporan itu, semua target berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel, beberapa secara bersamaan. Pengujian dilakukan dari situs pengujian di bagian tengah negara Timur Tengah.

"Hasilnya luar biasa, semua target telah dicegat," kata Brigjen Pini Yungman, wakil presiden eksekutif dan kepala Divisi Pertahanan Udara dan Rudal Rafael. Sistem tersebut dilaporkan akan mampu mencegat ancaman musuh secara bersamaan selama konflik.

Mengutip kementerian pertahanan Tel Aviv, Fox News menyatakan bahwa uji coba yang sukses sangat penting untuk peningkatan kemampuan operasional Israel dalam pertahanannya terhadap ancaman. "Melalui pengujian ini, kami menunjukkan bahwa Negara Israel memiliki kemampuan yang kuat dan berlapis untuk menghadapi berbagai ancaman, rudal jelajah, UAV (Kendaraan Udara Tak Berawak) dan ancaman balistik," ujar Moshe Patel, kepala Organisasi Pertahanan Rudal Israel di Kementerian Pertahanan.

Yungman juga menyatakan bahwa Israel kini lebih aman, setelah menyelesaikan tes baru-baru ini. "Kemampuan yang ditunjukkan dalam rangkaian tes ini memastikan keamanan Negara Israel dan kemampuannya untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan," kata dia.

Bulan lalu, Israel menerima empat kapal perang korvet kelas 6 Sa'ar yang diproduksi di Jerman atas perintah Angkatan Laut Israel yang dapat membawa rudal seperti yang digunakan di jaringan senjata Iron Dome. Rafael Advanced Defense Systems adalah perusahaan senjata dan pertahanan teknologi milik negara.

Itu didirikan untuk mengembangkan dan memproduksi militer, serta teknologi dan senjata pertahanan untuk militer negara tersebut dan untuk dijual ke negara lain. Proyek-proyek saat ini dikatakan sebagai hasil kerja sama teknologi antara perusahaan teknologi terkemuka Israel, beberapa bekerja sama dengan pembuat senjata terkenal Amerika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement