Rabu 16 Dec 2020 13:35 WIB

Kamala Harris Puji Politikus Partai Republik Akui Pilpres

Hingga kini Donald Trump belum mengakui kekalahannya dan memberi selamat ke Biden.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Presiden terpilih Kamala Harris.
Foto: AP/Carolyn Kaster
Wakil Presiden terpilih Kamala Harris.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Wakil Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Kamala Harris memuji Ketua Senat dari Partai Republik Mitch McConnell karena telah mengakui hasil pemilihan presiden 3 November lalu. Pemilihan yang dimenangkan Presiden terpilih Joe Biden dan Harris.

Pujian ini Harris sampaikan saat diwawancara pembawa acara Good Morning America, Robin Roberts di stasiun televisi ABC. Dalam acara yang ditayangkan Rabu (16/12) pagi itu Harris memuji McConnell karena telah berbicara dan memberikan selamat pada Biden.

Baca Juga

"Anda tahu akan lebih baik bila dilakukan lebih awal tapi ini yang terjadi dan yang paling penting mari melangkah maju," kata Harris seperti dikutip Business Insider.

"Dan mari menemukan tujuan dan pijakan yang sama, mari jadikan hal itu prioritas kami, dari pada kami mencari titik ketidaksepakatan, mari fokus pada sesuatu yang kami sepakati bersama dan mari selesaikan pekerjaan," kata Harris.

Biden mengonfirmasi sudah melakukan 'perbincangan yang baik dengan McConnell.  Sejauh ini McConnell menjadi tokoh dengan jabatan tertinggi di Partai Republik yang menerima hasil pemilihan dan memberikan selamat pada Biden.

"Electoral College telah berbicara, jadi hari ini saya ingin mengucapkan selamat pada Presiden terpilih Joe Biden," kata McConnell di ruang Senat, Selasa (15/12) kemarin.  

Situs politik AS, Politico melaporkan McConnell juga meminta rekan-rekannya di Senat untuk tidak mencegah Kongres mengakui kemenangan Biden. Wartawan Politico, Jake Sherman melaporkan McConnell mengatakan 'pilihan yang buruk' bila anggota Partai Republik memilih tidak mengakui hasil pemilu

Sebab hal itu hanya menunjukkan kegagalan Presiden Donald Trump mengubah hasil pemilu. Walaupun Electoral College sudah meresmikan kemenangan Biden. Tapi Trump masih mencoba mengubah hasil pemilu 2020 dan menolak mengakui kekalahan.

Pada bulan lalu ia 'tentu' akan meninggalkan Gedung Putih bila Electoral Collage memilih Biden.Tapi ia melanjutkan klaim tanpa bukti mengenai pemilihan presiden 2020 dipenuhi kecurangan.

"Saya pikir amat penting pemimpin-pemimpin pemerintahan kami, terutama mereka yang dipilih untuk jabatan tinggi, kami mendedikasikan diri kami untuk transisi kekuasaan yang damai dan untuk mematuhi, menghormati, Konstitusi Amerika Serikat dan sistem pemilihan kami," kata Harris pada Roberts.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement