Selasa 15 Dec 2020 21:43 WIB

Dekan Fasilkom UMB: ICT Darah Semua Bidang Kehidupan

Tak ada bidang kehidupan yang lepas dari teknologi informasi dan komunikasi (ICT).

Ratusan peserta mengikuti acara bedah buku
Foto: dok republika
Ratusan peserta mengikuti acara bedah buku "Peradilan Modern Implementasi ICT di Mahkamah Konstitusi", yang digelar Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana (Fasilkom UMB) Jakarta, Senin (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana (Fasilkom UMB) Jakarta menggelar acara bedah buku "Peradilan Modern Implementasi ICT di Mahkamah Konstitusi", Senin (14/12). Bedah buku secara daring yang menampilkan Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi, Prof Guntur Hamzah itu merupakan rangkaian acara Seminar Nasional Pengalikasian Telematika (Sinaptika) ke-12 Tahun 2020.

Ketua Panitia Sinaptika ke-12, Dr Bambang Jokonowo mengatakan, Sinaptika ke-12 ini mengusung tema "Meningkatkan Inovasi Digital untuk Menjawab Tantangan Global di Masa Pandemi". Ia berharap acara bedah buku yang dihadiri mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum itu dapat meningkatkan wawasan dalam bidang ilmu komputer yang digunakan secara luas dengan pendekatan mutlidisipliner. "Bedah buku ini merupakan rangkaian acara Sinaptika ke-12," ujar Bambang dalam sambutannya.

Dekan Fakultas Ilmu Komputer UMB Dr Mujiono Sadikin juga berharap acara bedah buku tersebut dapat mengembangkan potensi dan memperluas wawasan para mahasiswa dan dosen di bidang ilmu komputer, khususnya pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) di bidang peradilan. "ICT  (Information and Communication Technology) adalah darah dari semua bidang kehidupan, tak ada yang bisa lepas dari ICT," ungkap Mujiono.

Fasilkom UMB, menurut dia, secara khusus membedah buku "Peradilan Modern Implementasi ICT di Mahkamah Konstitusi" karya Prof Guntur Hamzah, karena Mahkamah Konstitusi adalah lembaga yang menjadi pioner dalam penerapan ICT. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi itu, kata Mujiono, diterapkan MK tentu untuk memberi pelayanan yang terbaik bagi publik.

"MK termasuk leader dalam penerapan ICT. MK sudah me-launching delapan aplikasi untuk keperluan peradilan pilkada. MK juga menggandeng 42 perguruan tinggi di Tanah Air untuk menyelenggaran video teleconfrence dalam bidang peradilan," kata Mujiono. Dengan menerapkan ICT, kata dia, masyarakat sudah bisa menggunduh semua risalah hasil persidangan di MK. "Prof Guntur adalah man behidn the gun di balik penerapan ICT tersebut dan kita hadirkan untuk sharing knowledge," kata Dekan Fasilkom.

Dalam kesempatan tersebut, Mujiono juga menyatakan, Fasilkom sebagai bagian dari Universitas Mercu Buana mengemban misi untuk asilkan tenaga profesional di bidang komputer yang memenuhi standar industri dan bisa bersaing secara global.  "Untuk meningkatkan profesionalitas dan pengetahuan, Fasilkom juga menjalin kerja sama dengan institusi pemerintah dan swasta," ujarnya.

Mahkamah Konstitusi, menurut Prof Guntur Hamzah, sejak awal pendiriannya telah didesain untuk menjadi lembaga peradilan yang modern dan terpercaya. Karenanya, pemanfaatan teknologi informasi menjadi salah satu kekuatan pendorong utama (main driving force) dalam mewujudkan Mahkamah Konstitusi sebagai peradilan modern. 

Dalam buku tersebut dijelaskan, saat ini, teknologi informasi telah menjadi tulang punggung pada seluruh kegiatan yang dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi. Tidak hanya pada sistem persidangan atau Justice Administration System (JAS) namun juga General Administration System (GAS). 

Dalam buku itu juga dijelaskan, desain implementasi ICT di Mahkamah Konstitusi berlandaskan pada konsep I to Power of Five Judiciary (i5 judiciary), yang terdiri dari independensi, integritas, imparsialitas, integrasi, dan interkoneksi. Prinsip-prinsip tersebut merupakan indikator dalam mewujudkan peradilan modern dan terpercaya.

Dalam bedah buku yang dihadiri ratusan partisipan itu, tampil sebagai penelaah Managing Partner Kantor Hukum Untung Surapati Law Firm & Partner, Untung Surapati dan Direktur PT Multimedia Ransel Pro, Eugenius Kau Suni. Acara bedah buku tersebut dipandu oleh Wachyu Hari Haji. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement