Selasa 15 Dec 2020 15:48 WIB

Pemerintah Terus Pacu Stimulus UMKM

82 persen pelaku UMKM Indonesia terdampak pandemi Covid-19.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
stimulus untuk UMKM
Foto: Tim infografis Republika
stimulus untuk UMKM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan terus memacu penyaluran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Perekonomian nasional diyakini akan cepat pulih dari dampak pandemi Covid-19 apabila UMKM mampu bangkit. 

Airlangga mengatakan, ada sebanyak 82 persen pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut, kata dia, sekitar 63 persen UMKM mengalami penurunan omzet lebih dari 30 persen. 

Baca Juga

"Masalah utama yang dialami UMKM pada masa pandemi adalah kesulitan bahan baku, terganggunya distribusi, kesulitan permodalan, produksi terhambat, hingga menurunnya penjualan," kata Airlangga dalam webinar bertajuk "UMKM Sebagai Penggerak Kebangkitan Ekonomi Nasional, Selasa (15/2). 

Airlangga mengatakan, UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian. Ini karena UMKM memiliki kontribusi sekitar 61 persen terhadap pembentukan produk domestik bruto (PDB). 

Atas alasan itulah, kata Airlangga, pemerintah mengalokasikan dana PEN untuk UMKM hingga mencapai Rp 114,11 triliun pada 2020. Penyalurannya pun terus dipercepat. Menurut Airlangga, per 9 Desember, realisasi PEN UMKM telah mencapai sekitar Rp 103 triliun atau 90,53 persen dari total pagu. 

"Dukungan untuk UMKM juga dilakukan melalui KUR super mikro, tambahan subsidi bunga kur, hingga aplikasi bela pengadaan yang mendorong perusahaan BUMN melakukan pengadaan menggunakan barang dan jasa dari UMKM," kata Airlangga. 

Wakil Direktur Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai, membangkitkan kinerja UMKM merupakan cara tercepat agar Indonesia bisa keluar dari resesi ekonomi. Sebab, UMKM memiliki daya serap yang cepat untuk tenaga kerja. 

"Ketika dapat order, dia (UMKM) pasti langsung serap tenaga kerja. Seperti kita ketahui, salah satu permasalahan yang timbul akibat pandemi adalah lonjakan pengangguran," kata Eko. 

Direktur PT HM Sampoerna Tbk Elvira Lianita mengatakan, pengembangan UMKM merupakan tanggung jawab bersama. Menurut dia, ketahanan UMKM sangat penting untuk menjaga dan mendorong perekonomian nasional. "Jika ingin menjaga ekonomi, maka kita harus menjaga keberlangsungan UMKM," katanya

 Elvira mengatakan, pihaknya sejak 2007 telah mengembangkan fasilitas pelatihan bagi UMKM di Pasuruan, Jawa Timur. Fasilitas itu memberikan pelatihan vocational bagi UMKM peternakan, perbengkelan, hingga pertanian. 

"Adapun di masa pandemi ini kami mengembangkan platform yang bisa diakses UMKM untuk mendapat modul pelatihan bisnis," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement