Ahad 13 Dec 2020 13:33 WIB

Amikom dan Universiti Teknologi Malaysia Kolaborasi Virtual

proyek kolaborasi yang digelar virutal ini melibatkan 17 mahasiswa dan tiga dosen.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Kampus Universitas Amikom Yogyakarta.
Foto: Wahyu Suryana.
Kampus Universitas Amikom Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Prodi Arsitektur Universitas Amikom Yogyakarta mengikuti Collaborative Project: Neosis and Neoma of Street Markets in Indonesia and Malaysia. Dari Amikom, proyek kolaborasi yang digelar virutal ini melibatkan 17 mahasiswa dan tiga dosen.

Collaborative Project: Neosis and Neoma of Street Markets in Indonesia and Malaysia merupakan program rintisan yang dipelopori Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Melibatkan delapan universitas Indonesia dan Malaysia seperti UTM dan Amikom.

Lalu, Universiti Teknologi Mara Malaysia (UTM), Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa), Universitas Tridinanti Palembang, Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Universitas Internasional Batam, dan Universitas Indo Global Mandiri (UIGM).

Kegiatan ini melibatkan total 184 mahasiswa dan 30 dosen. Dari Amikom yang terlibat mahasiswa angkatan 2017, 2018 dan 2019 dengan tiga dosen terlibat sebagai pembimbing sekaligus penguji Rhisa Aidilla Suprapto, Ani Hastuti Arthasari dan Nurizka Fidali.

Ketua Program Studi Arsitektur Amikom, Amir Fatah Sofyan mengatakan, jadi kebanggaan melihat tim mahasiswa dan dosen Amikom dapat berkontribusi dalam proyek kolaborasi itu. Ia menilai, itu merupakan prestasi dalam rintisan kerja sama internasional.

"Dengan mengangkat keunikan lokal berupa pasar tradisional, mahasiswa kami dapat belajar menerapkan teori dan praktik lapangan, sekaligus mempresentasikan dan berinteraksi secara luas," kata Amir, Sabtu (12/12) lalu.

Melalui kegiatan ini, UTM bermaksud mendorong terselenggaranya kolaborasi desain virtual sebagai bentuk kreativitas kegiatan akademik selama pandemi Covid-19. Sehingga, semua peserta dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan.

Mulai dari pengalaman dan pengetahuan tentang desain bentang lahan budaya perkotaan sampai tentang perencanaan pasar tradisional di seluruh Indonesia dan Malaysia. Kegiatan sendiri dimulai 7 November 2020 dan berakhir pada 12 Desember 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement