Jumat 11 Dec 2020 12:59 WIB

ISIS Klaim Tanggung Jawab Atas Pembunuhan Jurnalis Maiwand

Maiwand dibunuh ketika sedang menuju ke tempat kerjanya

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Teguh Firmansyah
Police Line (ilustrasi)
Foto: www.nbcmiami.com
Police Line (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JALALABAD -- ISIS mengaku bertanggung jawab atas penembakan yang menewaskan seorang aktivis Afghanistan, Malalai Maiwand, Kamis (10/12) pagi. Wanita yang juga berprofesi sebagai reporter di Radio dan TV Enikas itu tewas saat sekelompok orang bersenjata menyerang kendaraannya dan melepaskan tembakan.

Saat itu, wanita 25 tahun tersebut sedang dalam perjalanan bersama sopirnya menuju tempat ia bekerja di Jalalabad, ibu kota provinsi Nangarhar Timur, Afghanistan. Adapun klaim ISIS atas pembunuhan ini pertama kali dilaporkan Reuters, sekaligus mengungkap alasan ISIS menargetkan Maiwand, yang disebut militan sebagai jurnalis "pro rezim".

Baca Juga

Militan juga menargetkan ibu Maiwand, yang adalah seorang aktivis, dan membunuhnya lima tahun lalu. Mereka juga telah menculik pemilik Enikas dan menyandera dia untuk uang tebusan pada 2018.

“Dengan terbunuhnya Malalai, lapangan kerja untuk jurnalis perempuan semakin kecil dan jurnalis mungkin tidak berani melanjutkan pekerjaan mereka seperti yang mereka lakukan sebelumnya,” kata Nai, kelompok advokasi yang mendukung media Afghanistan, dalam sebuah pernyataan yang dikutip di New York Post, Jumat (11/12).

Pembunuhan Maiwand meningkatkan jumlah jurnalis yang tewas di Afghanistan menjadi 10. Pemerintah Afghanistan, kedutaan Jerman, dan duta besar Inggris untuk Afghanistan semuanya mengutuk serangan itu.

"Kami ikut mengungkapkan belasungkawa dan kecaman kami atas pembunuhan jurnalis Malalai Maiwand dan sopirnya pagi ini," kicau duta besar Inggris Alison Blake. "Kita harus bersatu untuk menegakkan #PressFreedom, kematian mereka harus diselidiki dan pembunuhnya diadili atas tindakan jahat ini," sambungnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement