Selasa 08 Dec 2020 21:04 WIB

Setelah Jam 6 Sore, Warga Hong Kong tak Boleh Makan di Resto

Situasi di Hong Kong terkait kasus Covid-19 disebut sangat mengkhawatirkan.

Desa nelayan di Tung Chung, Hong Kong. Pemimpin Hong Kong Carrie Lam menyebut, gelombang Covid-19 kali ini lebih rumit dan lebih parah daripada gelombang terakhir.
Foto: EPA-EFE/JEROME FAVRE
Desa nelayan di Tung Chung, Hong Kong. Pemimpin Hong Kong Carrie Lam menyebut, gelombang Covid-19 kali ini lebih rumit dan lebih parah daripada gelombang terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan, pihaknya akan melarang warganya makan di restoran setelah jam 6 sore waktu setempat. Lam juga mengumumkan langkah-langkah baru di kemudian hari untuk mengekang peningkatan kasus Covid-19 di pusat keuangan yang padat.

Lam, berbicara pada konferensi pers mingguannya, Selasa (8/12), mengatakan, pemerintah juga akan mempelajari langkah-langkah bantuan tambahan bagi mereka yang terkena dampak pembatasan terbaru.

Baca Juga

"Situasi sangat mengkhawatirkan. Gelombang ini lebih rumit dan lebih parah daripada gelombang terakhir. Kasus-kasus yang dikonfirmasi tersebar luas," kata Lam kepada wartawan.

Menurut Lam, jika kasus Covid-19 tidak dikendalikan secara ketat, akan ada risiko yang lebih besar. Kali ini, pihaknya akan melakukan tekanan yang bertujuan untuk membatasi arus lalu lintas pejalan kaki di jalanan.

Pemerintah setempat telah mendesak penduduk untuk tinggal di rumah dan membatasi pertemuan tidak lebih dari dua orang, sementara sebagian besar pegawai negeri bekerja dari rumah. Langkah-langkah baru yang akan diumumkan akan mencakup penutupan, sekali lagi, pusat olahraga dan salon kecantikan.

Lam tidak memberikan rincian atau mengatakan kapan tindakan baru itu akan berlaku. Pada hari Senin (7/12), Hong Kong mencatat 78 kasus baru virus corona, sehingga totalnya menjadi 6.976 kasus.

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement