Senin 07 Dec 2020 15:07 WIB

Pasar Modal Syariah Didorong Berkontribusi pada Ekonomi

Perkembangan pasar modal syariah makin menggembirakan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Fuji Pratiwi
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Wapres gembira dengan perkembangan pasar modal syariah Indonesia yang makin positif.
Foto: dok. KIP/Setwapres
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Wapres gembira dengan perkembangan pasar modal syariah Indonesia yang makin positif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan sejumlah strategi pengembangan dalam Roadmap Pasar Modal Syariah 2020-2024. Hal tersebut guna meningkatkan kontribusi pasar modal syariah secara signifikan terhadap perekonomian nasional.

"Yakni pengembangan produk pasar modal syariah, penguatan dan pengembangan infrastruktur pasar modal syariah, peningkatan literasi dan inklusi pasar modal syariah, dan penguatan sinergi dengan para pemangku kepentingan," ungkap Kiai Ma'ruf saat menghadiri peresmian nama dan logo laru sekaligus Peluncuran Syariah Online Trading System (SOTS) PT BRI Danareksa Sekuritas secara daring, Senin (7/12).

Baca Juga

Selain itu, kata Kiai Ma'ruf, pemerintah terus mendorong pengembangan produk pasar modal syariah berbasis Socially Responsible Investment (SRI) dan peningkatan ragam produk investasi pasar modal syariah.

Karenanya, dalam keesempatan itu Kiai Ma'ruf mengapresiasi inisiatif BRI untuk meluncurkan Syariah Online Trading System (SOTS). Ia menilai peresmian nama dan logo baru akan memberikan semangat baru bagi perusahaan untuk semakin meningkatkan kinerja dan kontribusinya dalam memajukan industri keuangan utamanya melalui sektor pasar modal di Indonesia.

 

"Saya yakin akan mendorong lebih cepat lagi pertumbuhan pasar modal syariah serta perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," kata Kiai Ma'ruf.

Ia juga gembira dengan perkembangan pasar modal syariah. Dari sisi jumlah investor, saat ini terdapat 81.413 investor saham syariah dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 63 persen per tahun sejak 2016.

Dari sisi nilai transaksi, terjadi peningkatan yang signifikan yakni meningkat dari semula hanya senilai Rp 920 miliar pada 2016 meningkat menjadi Rp 3.582 miliar pada Oktober 2020. Volume transaksi juga meningkat dari semula hanya 1.184 juta transaksi pada 2016 menjadi 10.706 juta transaksi pada Oktober 2020.

Demikian pula secara frekuensi, terjadi peningkatan dari semula hanya 151 ribu transaksi pada 2016 meningkat menjadi 1.280 transaksi pada Oktober 2020.

"Kontribusi pasar modal syariah juga telah merata di berbagai sektor perekonomian," kata Kiai Ma'ruf.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement