Ahad 06 Dec 2020 09:02 WIB

Di Tengah Pandemi, SBI Pertahankan Profitabilitas

Kinerja baik SBI tak lepas dari dukungan induk, PT Semen Indonesia.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fuji Pratiwi
Logo PT Solusi Bangun Indonesia. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) selaku anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) tetap mampu menjaga kinerja keuangannya di kuartal III 2020.
Foto: https://solusibangunindonesia.com/
Logo PT Solusi Bangun Indonesia. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) selaku anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) tetap mampu menjaga kinerja keuangannya di kuartal III 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Di tengah situasi sulit akibat pandemi, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) selaku anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) tetap mampu menjaga kinerja keuangannya di kuartal III 2020.

Corporate Communication Manager SBI, Diah Sasanawati mengungkapkan, tekanan pada industri bahan bangunan akibat pandemi tercermin dari menurunnya konsumsi semen domestik. Hingga akhir September 2020, konsumsi semen domestik tercatat mengalami penurunan hingga 1,95 persen.

Baca Juga

Kendati turut mengalami penurunan volume penjualan, SBI tetap mampu mempertahankan keuangannya. Hal tersebut tak lepas dari sinergi yang kuat dengan induk perusahaan.

"Induk perusahaan kmi sangat membantu SBI dalam mempertahankan kinerja keuangan pada kuartal III tahun ini," kata Diah dalam keterangan pers yang diterima Republika, Sabtu (5/12).

Berdasarkan laporan kinerja keuangan SBI, lanjut Diah, penurunan volume penjualan semen dan terak mengalami penurunan masing- masing sebesar 0,7 persen dan 5,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama pada 2019.

Meski demikian, upaya dan lankah optimalisasi melalui sinergi yang dilakukan perusahaan bersama dengan SIG mampu mendongkrak laba kotor. Laba kotor perusahaan tercatat tumbuh  5,5 persen menjadi Rp 2 triliun.

Selain itu, pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) perusahaan juga mengalami peningkatan sebesar 38,6 persen menjadi Rp 1,6 triliun.

SBI juga mencatat penurunan beban pokok pendapatan sebesar 8,8 persen. Sehingga mampu  berkontribusi terhadap peningkatan laba sebelum bunga dan pajak penghasilan sebesar Rp 965 miliar.

"Termasuk juga mampu membukukan peningkatan laba bersih bagi perusahaan hingga sebesar 120,9 persen menjadi Rp 439 miliar," ungkap Diah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement