Ahad 06 Dec 2020 01:44 WIB

UMS Bentuk Satgas untuk Tentukan Perkuliahan Tatap Muka

UMS menunda kuliah tatap muka yang rencananya mulai dilaksanakan pada Desember 2020.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Esthi Maharani
Gedung Induk Siti Walidah kantor pusat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Foto: Republika/Binti Sholikah
Gedung Induk Siti Walidah kantor pusat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membentuk Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 untuk menentukan waktu pelaksanaan kuliah tatap muka. UMS menunda kuliah tatap muka yang rencananya mulai dilaksanakan pada Desember 2020.

Rektor UMS, Sofyan Anif, mengatakan, meski sudah ada keputusan Menteri untuk pembelajaran tatap muka, kebijakan tersebut diserahkan kepada satgas masing-masing daerah.

UMS sudah sejak awal merancang kuliah tatap muka mulai Desember 2020. Rencananya, akan ada tiga kali pertemuan dalam sepekan. Namun, dengan catatan selama masih dalam kondisi pandemi Covid-19 yang berbahaya, maka kebijakan itu akan ditinjau lagi.

"Yang sudah beredar itu UMS pekan kedua Desember ini tatap muka. Tapi karena melihat perkembangan Covid-19 di Jawa Tengah, kami sudah melakukan koordinasi kemungkinan tidak akan dilakukan Desember pekan kedua," kata Sofyan Anif di Gedung Induk Siti Walidah kantor pusat UMS, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (1/12).

Sofyan menambahkan, kemungkinan kuliah tatap muka pada Januari 2021 diperkirakan masih belum. Hal itu lantaran prediksi adanya peningkatan kasus yang begitu tajam di Jawa Tengah.

"UMS akan mencoba mengevaluasi. Kecuali kalau nanti Desember vaksin sudah datang, konon yang mau divaksin guru dan dosen, kemungkinan Januari sudah mulai berkurang," imbuh Guru Besar Bidang Manajemen Pendidikan FKIP UMS tersebut.

Oleh sebab itu, dalam menghadapi pandemi Covid-19 dimana Jateng menyumbang kasus tertingi, UMS membentuk Satgas Covid-19 UMS. Satgas tersebut bertugas mengupayakan agar kampus UMS bersih dari Covid-19.

"Satgas Covid-19 UMS juga bertugas melihat perkembangan situasi, Januari bisa kuliah tatap muka atau tidak," ungkapnya.

UMS berencana melakukan tes cepat (rapid test) kepada 1.000 lebih dosen dan karyawan. Kegiatan rapid test meminta bantuan dari Muhammadiyah Medical Center (MMC) serta Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Soelastri UMS untuk merapid seluruh dosen dan karyawan. Selain itu, Satgas juga bertugas mengisolasi keluarga UMS yang terpapar Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement