Advertisement

Masyarakat Bontocani Beralih Menjadi Pembudidaya Madu

Sabtu 05 Dec 2020 15:24 WIB

Red: Mohamad Amin Madani

Berkat Dompet Dhuafa, masyarakat Bontocani beralih dari pencari jadi pembudidaya madu

REPUBLIKA.CO.ID, BONE — Satu tahun setelah kedatangan Dompet Dhuafa di tengah masyarakat Bontocani, Bone, Sulawesi Selatan, kelompok binaan ternak madu trigona Bontocani mengalami banyak kemajuan. Setidaknya ada 20 anggota penerima manfaat program ini merasakan kemajuannya, baik dari segi ekonomi maupun sosial. 

Bermula dari Sultan, mewakili para peternak madu trigona Bontocani, mengikutkan potensi masyarakatnya pada sebuah seleksi proposal program pemberdayaan yang diadakan oleh Dompet Dhuafa, yaittu “Call for Proposal”  pada Maret 2019.  Lolos pada seleksi tersebut, Pak Sultan kemudian mengikuti Grand Making, pada September 2019, yang merupakan lanjutan dari program Call for Proposal.  Di bulan itu juga menjadi awal program pemberdayaan madu trigona Bontocani dimulai. Sebanyak 20 penerima manfaat, dari golongan dhuafa, meendapatkan bantuan modal, pelatihan, hingga pendampingan. 

“Saya dan Anto (rekannya), melihat potensi madu hutan trigona di Bontocani ini sangat tinggi. Bontocani memiliki hasil hutan bukan kayu, yaitu madu, yang sangat kaya. Dari dulu kegiatan warga Bontocani memanglah pencari madu. Tapi kebiasaan mereka, setelah menemukan sarang madu , diambil madunya, kemudian sudah, langsung dibuang. Padahal jika dibudidaya, sangat tinggi potensinya,” cerita Sultan.

Seperti namanya, Bontocani dalam bahasa Bugis terdiri dari dua suku kata, Bonto yang artinya bukit, dan Cani yaang berarti madu. Bontocani adalah Bukit Madu. Sejak dulu, kebiasaan masyarakat Bontocani memanglah pencari madu. Yang spesial, madu-madu yang banyak ditemui di Bontocani adalah madu trigona, yang dihasilkan dari oleh lebah trigona, di jawa disebut tawon klanceng, sejenis lebah kecil  penghasil propolis yang dikenal sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Dari hasil studi ilmiah, madu ini memiliki khasiat yang lebih unggul dibandingkan jenis madu lebah lainnya

 

Di program pemberdayaan madu ini, secara teknis, Dompet Dhuafa menyediakan layanan kepada 20 dhuafa berupa modal kotak sarang lebah, masing-masing sebanyak 20 unit. Kemudian dilakukan berbagai pelatihan dan juga pendampingan hingga dipastikan para penerima manfaatt program dapat secara mandiri mengelola budidadunya. 

Sultan menambahkan, harapan saya bersama Dompet Dhuafa pada program pemberdayaan madu ini adalah, ingin merubah kebiasaan masyarakat Bontocani sebagai pencari madu menjadi peternak madu. Hadirnya Dompet Dhuafa di Bontocani diakui oleh Sultan telah membawa perubahan besar. Kini, selain 20 penerima manfaat di atas, warga lainnya pun mengikuti dan menduplikasi apa yang telah dilakukan Dompet Dhuafa.

 

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 

IN PICTURES