Sabtu 05 Dec 2020 13:05 WIB

Pakistan Berlakukan Lagi Aturan Sholat Berjamaah di Masjid

Pemberlakuan kembali SOP karena gelombang kedua Covid-19

Rep: Kiki Sakinah / Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah warga memberikan tanda tempat bagi para jamaah untuk menjaga jarak selama shalat di masjid saat menjelang bulan puasa Ramadhan di Rawalpindi, Pakistan, Kamis (23/4). Ramadhan dimulai akhir pekan ini, Muslim Muslim di seluruh dunia berusaha mencari cara bagaimana mempertahankan ritual paling dihargai di bulan yang paling suci.
Foto: AP / B.K. Bangash
Sejumlah warga memberikan tanda tempat bagi para jamaah untuk menjaga jarak selama shalat di masjid saat menjelang bulan puasa Ramadhan di Rawalpindi, Pakistan, Kamis (23/4). Ramadhan dimulai akhir pekan ini, Muslim Muslim di seluruh dunia berusaha mencari cara bagaimana mempertahankan ritual paling dihargai di bulan yang paling suci.

IHRAM.CO.ID, ISLAMABAD -- Gelombang kedua pandemi virus corona terus melonjak di Pakistan. Atas dasar hal itulah, Presiden Pakistan Arif Alvi mengeluarkan pernyataan (deklarasi) untuk menghidupkan kembali prosedur operasi standar (SOP) yang telah disepakati untuk sholat berjamaah di masjid-masjid dan imambargah.

Dilansir di Gulf  Times, Sabtu (5/12), deklarasi bersama itu dikeluarkan setelah pertemuan dengan lebih dari 86 ulama dari empat mazhab utama di negara itu, yakni Barelvi, Syiah, Deobandi, dan Ahlu Hadits. Para ulama itu berasal dari keempat provinsi, Gilgit-Baltistan (GB), dan Azad Jammu dan Kashmir (AJK).

Pertemuan tersebut meminta pemerintah federal dan provinsi serta partai politik di negara itu untuk mengadopsi tindakan pencegahan penularan virus corona, mengingat meningkatnya bahaya penyakit tersebut. Kemarin Jumat (4/12) dideklarasikan hari ibadah dan kesadaran tentang virus corona di antara berbagai massa, dengan khutbah dan doa khusus meminta ampunan serta perlindungan dari virus corona.

Pertemuan yang digelar oleh kementerian agama itu meminta para ulama dan imam untuk memainkan peran mereka secara efektif, seperti yang dilakukan pada gelombang pertama Covid-19, dalam mencegah infeksi virus selama musim dingin.

Pertemuan tersebut memutuskan bahwa 20 poin SOP yang telah disepakati akan diimplementasikan di semua pertemuan, termasuk dalam sholat berjamaah. Setelah pertemuan itu, Presiden Alvi mengeluarkan deklarasi bahwa pertemuan besar di acara-acara di madrasah dan tempat suci, jamaah tabligh, Urs, Milad, Majelis, dan lainnya sebaiknya dihindari.

Selanjutnya, deklarasi tersebut meminta para pemimpin agama untuk meneruskan pesan itu melalui masjid, madrasah, tempat suci dan imambargah kepada masyarakat. Mereka diminta agar mematuhi semua tindakan pencegahan terkait Covid-19.

Selain itu, deklarasi tersebut meminta para ulama untuk menggelar sesi kesadaran di seluruh negeri. Namun demikian, fokum itu harus dilakukan di bawah pengawasan aparat pemerintah di distrik terakit, sembari tetap memperhatikan langkah-langkah pencegahan.

Media lokal melaporkan kemarin, Pakistan mencatat 55 kematian akibat virus corona, dan 3.262 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Total korban tewas akibat penyakit itu mencapai 8.260 orang.

Sesuai rincian, 3.262 kasus Covid-19 baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir, dengan 3.354 yang sembuh. Dari kasus baru tersebut, 2.395 kasus berada dalam kondisi kritis. Jumlah total infeksi di negara itu saat ini mencapai 410.072.

Sejauh ini, 350.305 orang telah sembuh dari penyakit mematikan tersebut. Sebanyak 5.672.166 sampel telah diuji sejauh ini. Pusat Komando dan Operasi Nasional (National Command and Operation Center/NCOC) telah menyatakan bahwa kasus-kasus di lima kota besar negara itu, yakni Islamabad, Rawalpindi, Karachi, Hyderabad dan Peshawar, merupakan 70 persen dari beban kasus Covid-19 di Pakistan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement