REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Motor gede (mogge) menjadi salah satu kendaraan yang cukup diminati di Indonesia. Pandemi yang menekan pasar kendaraan roda dua ternyata tidak begitu berdampak pada segmen moge. Pangsa pasar moge tangguh dalam menghadapi tekanan pasar.
Marketing Communication Ducati Indonesia, Teleng Antriksa Soeharto, me nga takan, dirinya sangat bersyukur karena ternyata pandemi tak terlalu berpengaruh terhadap penjualan Ducati Indonesia. "Penjualan selama pandemi ini terbilang cukup baik dan tetap stabil," kata Teleng kepada Republika.co.id, Rabu (25/11).
Artinya, kondisi pasar moge memang berbeda dengan motor kecil, mengingat tunggangan ini memang secara spesifik menyasar kalangan yang lebih mapan. Biasanya mereka memiliki arus kas yang tak terlalu banyak dipengaruhi oleh pandemi.
BMW Motorrad Indonesia juga jadi salah satu pemain pasar moge yang cukup agresif. Pekan ini, pabrikan Jer man itu baru saja meluncurkan produk terbarunya, yakni BMW R 18 First Edition.
CEO BMW Motorrad Indonesia, Joe Frans, mengatakan pandemi hanya berpengaruh negatif terhadap penjualan produk entry level. Artinya, penjualan sejumlah produk premium dari BMW Motorrad dapat dikatakan tetap stabil atau tak terlalu terdampak oleh pandemi.
"Kami memang menawarkan produk entry level dengan harga di bawah Rp 200 juta. Untuk produk entry level memang terlihat ada penurunan selama pandemi. Tapi untuk beberapa produk lain, terutama pada produk terlaris, penjualannya tak terlalu terpengaruh," ucapnya.
Selama ini, penjualan BMW Motorrad ditopang oleh dua produk terlaris, yakni BMW R 1250 GS dan BMW R nineT. Kedua nya merupakan produk yang dipasarkan dengan harga sekitar Rp 700 juta. Artinya, memang pangsa pasar BMW Motorrad lebih menyasar pada kalangan menengah atas yang menjadikan motor sebagai hobi dan gaya hidup.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
