Sabtu 05 Dec 2020 06:37 WIB

Ratusan Staf Bela Peneliti AI yang Dipecat Google

Ratusan staf menuduh Google melakukan rasisme.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Google
Foto: EPA
Google

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Ratusan staf Google  menandatangani surat yang mendukung seorang peneliti etika AI terkemuka yang dipecat oleh Google. Timnit Gebru mengatakan dia dipecat setelah mengirim email internal yang menuduh Google 'membungkam suara-suara yang terpinggirkan', dilansir di BBC, sabtu (5/12).

Ratusan rekan telah menandatangani surat yang menuduh Google melakukan rasisme. Sementara pengguna Twitter mendukung Dr Gebru menggunakan tagar #BelieveBlackWomen.

Baca Juga

Dr Gebru adalah peneliti yang dihormati di bidang etika dan penggunaan kecerdasan buatan. Dia terkenal karena karyanya tentang bias rasial dalam teknologi seperti pengenalan wajah, dan mengkritik sistem yang gagal mengenali wajah hitam.

Rekan penulisnya di salah satu makalah terkenal itu, Joy Buolamwini, mengatakan bahwa Dr Gebru pantas mendapatkan lebih banyak dari Google.

"Menyingkirkan Timnit karena memiliki keberanian untuk menuntut integritas penelitian sangat merusak kredibilitas Google untuk mendukung penelitian yang ketat tentang etika AI dan audit algoritmik," katanya.

Dr Gebru menuduh bahwa ketika dia bersiap untuk cuti, dia dipanggil ke pertemuan tentang makalah penelitian yang dia tulis bersama.

Dia mengatakan dia diperintahkan untuk mencabut makalah penelitian dan bahwa Google tidak siap untuk terlibat dalam diskusi tentang masalah tersebut.

Dr Gebru telah mengirim email kepada manajemennya dengan menguraikan beberapa syarat utama untuk menghapus namanya dari makalah itu. Jika syarat-syarat itu tidak terpenuhi, dia akan mengundurkan diri.

Menurut Dr Gebru, Google menjawab telah menerima pengunduran dirinya. Dr Gebru membantah bahwa dia telah mengundurkan diri, men-tweet bahwa dia telah dipecat oleh Jeff Dean, seorang manajer senior di Google yang menangani AI Research.

Sejak pemecatannya, surat dukungan terbuka telah menarik hampir 2.000 penandatangan, baik dari dalam Google maupun industri yang lebih luas

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement