REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bintang film Black Panther Letitia Wright memintaan maaf, setelah mengeluarkan pernyataan kontroversi atas video yang diunggah ke media sosial Twitter. Video tersebut menampilkan pembicara Tomi Arayomi, seorang pemimpin senior di Gereja London Cahaya dalam pidato berdurasi 69 menit.

Arayomi mempertanyakan vaksin Covid-19, meragukan perubahan iklim, dan menunjukkan permusuhan terhadap China dan orang transgender. Video itu membahas beberapa pandangan yang diduga menghasut tentang vaksin Covid-19, dan topik sosial-politik lainnya.

Penggemar yang sudah menonton video itu memiliki reaksi beragam. Banyak yang bertanya-tanya kenapa Wright membagikan video itu?

“Niat saya bukanlah untuk menyakiti siapa pun, satu-satunya niat saya mem-posting video itu mengungkapkan kekhawatiran tentang apa isi vaksin itu dan apa kita masukkan ke dalam tubuh kita. Tidak ada yang lain,” kata Wright dilansir Comic Book, Jumat (4/12).

Kontroversi video yang dibagikan Letitia Wright itu, bahkan menyeret lawan mainnya di Marvel Cinematic Universe (MCU) Don Cheadle. Awalnya, Cheadle membela Wright di media sosial, setelah penggemar mengungkapkan pandangan mereka. Kemudian, Cheadle menonton video dengan seksama. Dia beranggapan lawan mainnya itu memiliki pandangan yang sulit “dipertahankan.”

“Tuhan, (saya) baru saja menonton. Setiap kali mendengarkan, dia dan semua yang dia katakan terdengar gila dan kacau. Saya tidak akan pernah membela siapa pun yang mengunggah ini, tapi aku tetap menghormati pandangannya,” ujar dia.

Ada sorotan yang jauh lebih besar pada Letitia Wright sekarang, sejak kematian lawan mainnya di Black Panther, Chadwick Boseman. Ketika Marvel mencoba bergerak maju dengan Black Panther 2, salah satu teori paling populer adalah karakter Wright Shuri mengikuti alur komiknya dan mewarisi mantel Black Panther, ketika T'Challa dilumpuhkan.  Dengan kata lain, kini bukan waktu terbaik untuk kontroversi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika