Sabtu 05 Dec 2020 04:49 WIB

Hashim: Saya tak Rela Sara Jadi Korban Fitnah

Hashim merasa ada motif politik tertentu yang mengaitkan Sara dengan kasus Edhy.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, mengaku tak rela anaknya, Rahayu Saraswati, menjadi korban fitnah jahat. Ia pun merasa perlu turun tangan untuk mengklarifikasi hal ini.

"Saya tidak rela anak saya jadi korban fitnah jahat, saya tidak rela. Saya adakan acara ini mengundang bapak-bapak sekalian sebetulnya untuk anak saya," ujar Hashim saat konferensi pers terkait ekspor benih lobster di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Hasjim menambahkan, kalau orang memfitnah ia saja, hal itu mungkin masih bisa dia biarkan saja. Tapi ketika Sara, sapaan Rahayu Saraswati, yang difitnah, ia merasa harus membuat klarifikasi. "Anak saya tulus, dia bisa tinggal di New York (AS), di Paris (Prancis), di London (Inggris), di Roma (Italia), di mana saja. Dia bisa foya-foya ya, tapi tidak dilakukannya," kata Hashim.

Hashim merasa ada motivasi politik tertentu di balik berita pengaitan Sara dengan kasus suap Menteri Kelautan dan Perikanan nonaktif Edhy Prabowo.

 

Ia menilai motivasi politik untuk menjatuhkan nama keluarganya itu dilakukan untuk mempengaruhi hasil pemilihan kepala daerah 2020, dan Sara menjadi salah satu kontestannya.

Oleh sebab itu, Hashim berharap pemberitaan tersebut diluruskan. Melalui kuasa hukumnya, Hotman Paris, Hashim berharap media massa yang menulis isu tidak benar itu untuk introspeksi diri dahulu. "Biarlah yang menulis itu introspeksi dulu, kami tunggu dulu. Bila memang dia dengan tulus melakukan klarifikasi, ya tentu kami maafkan. Karena memang faktanya ini benar-benar hitam-putih," kata Hotman mewakili kliennya.

Hotman mengatakan bahwa izin yang dimiliki oleh PT Bima Sakti Mutiara (BSM) baru izin terkait budidaya lobster. Sementara izin ekspor belum pernah diberikan oleh pemerintah, kendati sudah diajukan oleh PT BSM.

Lebih lanjut, Hotman Paris mengatakan bahwa kliennya memiliki surat-surat yang dapat menjadi bukti kalau izin ekspor tersebut belum diberikan oleh pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan. Atas dasar bukti-bukti tersebut, Hotman mengatakan bahwa kliennya, Keluarga Djojohadikusumo, tidak ikut terlibat dalam kasus penyuapan Menteri Edhy.

Pernyataan Hotman itu dibenarkan oleh Hashim Djojohadikusumo yang juga hadir di lokasi bersama anaknya, Rahayu Saraswati, dan juga presenter Deddy Corbuzier.

Hashim mengatakan akan mengedepankan asas kekeluargaan dibanding asas hukum.

"Asas kekeluargaan ya kami minta klarifikasi dan kami minta (media cetak tersebut) minta maaf," kata Hashim.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement