Jumat 04 Dec 2020 21:32 WIB

BI Optimistis Pemulihan Ekonomi akan Tercapai di 2021

Bank Indonesia (BI) optimis pemulihan ekonomi nasional dapat terwujud di tahun 2021.

Rep: Anastasia AS (swa.co.id)/ Red: Anastasia AS (swa.co.id)
.
.

Bank Indonesia (BI) optimis pemulihan ekonomi nasional dapat terwujud di tahun 2021. Pemulihan tersebut dapat terjadi asalkan vaksin bisa didistribusikan dan masyarakat tetap disiplin terhadap protokol kesehatan.

Selain itu, pemerintah juga harus melakukan 5 strategi yakni pembukaan sektor produktif dan aman, percepatan stimulus fiskal atau realisasi anggaran, peningkatan kredit dari sisi permintaan dan penawaran, stimulus moneter dan kebijakan makroprudensial, dan digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya UMKM.

“Pelaksanaan protokol kesehatan harus terus dilakukan dengan disiplin dan terus waspada serta tidak lengah agar tidak muncul pandemi gelombang kedua yang akan merugikan upaya dan pengorbanan yang telah dilakukan,” kata Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2020 (03/12/2020).

Pada tahun 2021, ekonomi Indonesia diramalkan akan tumbuh hingga 4,8% hingga 5,8%. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan kinerja ekspor, konsumsi swasta dan pemerintah, serta investasi baik dari belanja modal Pemerintah maupun dari masuknya PMA. Selain itu, pertumbuhan juga diprediksi akan terus meningkat, wabilkhusus di wilayah Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

“Stabilitas makroekonomi terjaga dengan inflasi yang akan terkendali sesuai sasaran 3±1% serta nilai tukar Rupiah yang akan bergerak stabil dan berpotensi menguat,” kata Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia menambahkan. Setabilitas eksternal, menurutnya, juga akan tetap terjaga dengan baik dengan surplus neraca pembayaran yang didukung defisit transaksi berjalan yang rendah di sekitar 1,0-2,0% PDB.

Dia menambahkan bahwa stabilitas sistem keuangan juga semakin membaik, dengan rasio permodalan yang tinggi, NPL yang rendah, serta pertumbuhan DPK dan kredit yang masing-masing meningkat ke sekitar 7-9% pada 2021.

Bank central juga mendukung adanya pemulihan ekonomi nasional melalui stimulus kebijakan moneter yang akan dilanjutkan di tahun 2021. Strategi yang akan ditempuh untuk mewujudkan hal tersebut adalah pertama, stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai fundamental dan mekanisme pasar tetap dijaga. Kedua, suku bunga yang akan tetap rendah, sampai dengan muncul tanda-tanda tekanan inflasi meningkat.

Ketiga, melanjutkan pembelian SBN dari pasar perdana untuk pembiayaan APBN Tahun 2021 sebagai pembeli siaga (non-competitive bidder) dan kebijakan makroprudensial yang juga tetap akan akomodatif pada tahun 2021.

Ke depan, BI akan mengakselerasi implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, mempercepat Pendalaman pasar uang sesuai Blueprint Pendalaman Pasar Uang (BPPU) 2025, mendukung pengembangan ekonomi-keuangan Syariah dan UMKM, dan aktif dalam berbagai forum internasional dari sisi kebijakan internasional.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement