Jumat 04 Dec 2020 21:29 WIB

UGM Pastikan Fasilitas Isolasi Mandiri Masih Memadai

UGM memiliki satu asrama yang khusus digunakan untuk isolasi mandiri

Universitas Gadjah Mada.Universitas Gadjah Mada memastikan fasilitas isolasi mandiri yang difungsikan untuk menampung dan menangani civitas UGM yang terpapar COVID-19 hingga saat ini masih memadai.
Universitas Gadjah Mada.Universitas Gadjah Mada memastikan fasilitas isolasi mandiri yang difungsikan untuk menampung dan menangani civitas UGM yang terpapar COVID-19 hingga saat ini masih memadai.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Gadjah Mada memastikan fasilitas isolasi mandiri yang difungsikan untuk menampung dan menangani civitas UGM yang terpapar COVID-19 hingga saat ini masih memadai.

Sekretaris Rektor UGM, Gugup Kismono melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat, mengatakan bahwa informasi yang beredar melalui pesan berantai yang menyebutkan bahwa fasilitas isolasi mandiri yang disediakan UGM telah terisi penuh, itu tidak benar.

UGM, kata dia, memiliki sebanyak 8 unit asrama dengan kapasitas 2.617 bed. Dari jumlah itu, hanya 1 asrama yaitu Darmaputra yang digunakan untuk isolasi mandiri bagi internal UGM. Jumlah kamar yang digunakan 43 atau 86 bed.

"Saat ini hanya terisi 20 kamar arau 20 bed. Jadi, tidak benar asrama UGM hampir penuh untuk isolasi mandiri," kata Gugup.

Ia mengungkapkan bahwa saat ini ada beberapa sivitas UGM terpapar COVID-19 yang tengah diobservasi dan diisolasi di fasilitas yang disediakan, hingga swab lanjutan telah menunjukkan hasil negatif.

"Beberapa terpapar, sedang diisolasi dan akan dilakukan swab ulang. Beberapa staf juga sudah sembuh," kata dia.

Ketua Satgas COVID-19 UGM Rustamadji memberi klarifikasi bahwa informasi yang beredar tersebut bukan merupakan pernyataan resmi dari Satgas COVID-19 UGM.

"Sarana isolasi dan rumah singgah sampai saat ini masih cukup menampung kebutuhan isolasi mandiri Sivitas," kata dia.

UGM sendiri saat ini masih menerapkan kebijakan untuk membatasi aktivitas di lingkungan kampus, termasuk dalam proses pembelajaran yang melibatkan mahasiswa.

Akses masuk dan keluar kampus pun diatur dengan memperhatikan protokol kesehatan dan perkembangan situasi.

Proses pembelajaran, kata dia, masih dijalankan secara daring, meski sejumlah kegiatan luring tetap diperbolehkan dengan mekanisme pengajuan izin dan dengan menerapkan sejumlah protokol dan penyesuaian pada fasilitas kampus demi memastikan bahwa seluruh sivitas UGM dapat tetap menjaga jarak ketika beraktivitas di lingkungan kampus.

"Beberapa kegiatan luring kami perbolehkan, tapi hanya untuk penyelesaian studi dan pencapaian kompetensi pada bidang ilmu tertentu," kata dia.

Rustamadji menambahkan, saat ini seluruh pimpinan universitas dalam kondisi sehat. Situasi kasus infeksi COVID-19 di UGM juga menurutnya masih cukup terkendali. Hal ini didukung dengan proses tracing, testing, dan treatment yang telah dijalankan untuk memutus rantai penularan COVID-19.

"Evaluasi dan pembenahan sistem juga terus dilakukan, misalnya terkait dengan sistem deteksi, pelaporan, dan penanganan dugaan kasus Covid-19," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement