Jumat 04 Dec 2020 18:52 WIB

Bibit Vaksin Unair akan Diserahkan pada Triwulan I 2021

Vaksin diperlukan dalam rangka membangun kekebalan komunitas terhadap covid-19.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas medis menunjukkan tempat penyimpanan vaksin COVID-19 di Ruang Instalasi Farmasi RSUD Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (1/12/2020). RSUD Kabupaten Tangerang menyiapkan dua unit ruangan pendingin atau cooling room dengan kapasitas masing-masing 100 liter dan 1.250 liter.
Foto: Antara/Fauzan
Petugas medis menunjukkan tempat penyimpanan vaksin COVID-19 di Ruang Instalasi Farmasi RSUD Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (1/12/2020). RSUD Kabupaten Tangerang menyiapkan dua unit ruangan pendingin atau cooling room dengan kapasitas masing-masing 100 liter dan 1.250 liter.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menyatakan sejauh ini perkembangan Vaksin Merah Putih sangat baik. Bambang berharap, pada triwulan pertama 2021, peneliti Universitas Airlangga (Unair) telah menyelesaikan bibit vaksin Covid-19.

Unair sebagai salah satu perguruan tinggi pengembang telahmelakukan komunikasi dan koordinasi dengan beberapa rumah sakit. Seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo, Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA).

Baca Juga

"Mudah-mudahan Pada Desember ini tinjauan sudah bisa dilakukan. Dan pada triwulan pertama tahun depan Unair bisa menyerahkan bibit vaksinnya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan PT Biotis," kata Bambang di Surabaya, Jumat (4/12).

 

Bambang Brodjonegoro juga mengungkapkan perkembangan program vaksinasi di Indonesia. Menurutnya, yang paling penting dari program tersebut ialah penjelasan terhadap masyarakat yang divaksinasi.

 

"Vaksin pertama kali yang akan digunakan adalah sinovac. Vaksin yang paling penting adalah keamanan. Oleh karenanya dilakukan uji klinis. Kami masih akan melihat hasil uji klinis tahap 3 yang dilakukan di Bandung," ujarnya.

 

Dia kembali menekankan edukasi kepada masyarakat agar meyakini vaksin tersebut aman dan penting untuk menumbuhkan kekebalan tubuh terhadap Covid-19. Oleh karenanya dilakukan uji klinis untuk menentukan keamanan vaksin.

 

Salah satu peneliti pengembangan Vaksin Merah Putih Unair, Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengatakan, kedatangan Menristek menjadi penting. Sebab, akan dilakukan pertemuan bersama dan diskusi dengan seluruh tim peneliti termasuk dari RSUA dan RSUD Dr Soetomo. Pertemuan tersebut juga akan melibatkan tim dari PT Biotis Pharmaceutical Indonesia selaku mitra.

 

"Tim kami tim besar, mulai dari tim penentuan rekombinan viral vector, tim uji pada hewan, hingga tim uji klinis, yang dalam hal ini melibatkan RSUA dan RS Dr Soetomo. Kami bikin riset vaksin sudah dari awal konsorsium dengan teman-teman di rumah sakit," ujar Nyoman.

 

Saat ini, pengembangan Vaksin Merah Putih Unair itu telah melewati uji tahap 1, 2, dan 3, yakni tahap desain, pembentukan viral vektor rekombinan dan tahap validasinya. Pada Desember, vaksin sudah mulai masuk ke uji pre klinis, yakni uji coba terhadap hewan yang meliputi tikus dan kera. Jika semua proses uji coba terhadap hewan berjalan sukses dan efektif, selanjutnya akan diujicobakan terhadap manusia.

 

"Bila semua proses ini berjalan lancar, Insya Allah pertengahan tahun 2021 sudah masuk ke clinical trial, yang tentunya sebelum masuk uji klinis tersebut harus didaftarkan BPOM terlebih dahulu," kata Nyoman.

Advertisement
Berita Lainnya