Sabtu 05 Dec 2020 00:26 WIB

MAN 22 Jakbar Tunggu Guru Negatif Baru Buka Sekolah

Kemungkinan sekolah tatap muka di MAN 22 Jakbar baru berlangsung Februari.

Petugas PPSU Kelurahan Palmerah menyemprotkan cairan disinfektan di lingkungan Madrasah Aliyah Negeri 22 Jakarta, Palmerah, Jakarta, Jumat (4/12). Penyemprotan tersebut dilakukan akibat sebanyak 21 guru dan 9 staf Tata Usaha (TU) di MAN 22 Jakarta terkonfirmasi positif Covid-19 usai melakukan perjalanan ke Yogyakarta. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas PPSU Kelurahan Palmerah menyemprotkan cairan disinfektan di lingkungan Madrasah Aliyah Negeri 22 Jakarta, Palmerah, Jakarta, Jumat (4/12). Penyemprotan tersebut dilakukan akibat sebanyak 21 guru dan 9 staf Tata Usaha (TU) di MAN 22 Jakarta terkonfirmasi positif Covid-19 usai melakukan perjalanan ke Yogyakarta. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 22 Jakarta Barat menunggu kondisi para guru dan karyawan sembuh dari Covid-19, sebelum mengadakan sekolah tatap muka. Kepala Sekolah MAN 22 Jakarta Barat, Usman Ali, di Jakarta, Jumat (4/12), menyebut paling cepat dalam waktu dua minggu, pihaknya dapat mempersiapkan penunjang protokol kesehatan untuk rencana sekolah tatap muka.

"Mengingat kondisi seperti ini, kita menunggu yang positif menjadi negatif. Paling tidak 14 hari, kemudian mempersiapkan protokol kesehatan," uja Usman.

Baca Juga

Jika proses pemulihan guru dan karyawan yang positif Covid-19 berlangsung lebih dari itu, Usman menilai pelaksanaan tatap muka bakal mundur dari yang bisa dilakukan pada Januari 2021 menjadi Februari 2021.

"Kayaknya Januari belum, tetapi kita rencanakan paling cepat Februari tatap muka," ujar dia.

 

MAN 22 Jakarta Barat telah tutup dan tidak ada kegiatan sejak Senin (30/11). Selama penutupan sekolah, semua guru dan karyawan bekerja dari rumah untuk mengajar dan mempersiapkan ujian akhir semester (UAS) untuk para murid.

Seluruh sudut Madrasah tersebut mulai Kamis (3/12) hingga tiga hari ke depan disemprot cairan disinfektan untuk memutus rantai penyebaran virus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement